Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda atau orang terdekat mungkin pernah mengalami nyeri rahang yang membuat sulit makan dan minum. Gejala nyeri rahang cenderung bervariasi, mulai dari nyeri rahang yang disertai nyeri di wajah, rahang terasa terkunci, rahang berbunyi “klik”, susah menggerakkan rahang, kesulitan mengunyah dan membuka mulut, sensasi terbakar di mulut dan gigi sensitif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
British Society for Occlusal Studies memberikan beberapa tips agar Anda terhindar dari nyeri rahang, di antaranya:
- Perhatikan Makanan
Saat rahang Anda terasa sensitif, jangan makan makanan yang keras dan kenyal. Jangan mengunyah permen karet, potong buah atau sayur kecil-kecil sebelum Anda memakannya. Konsumsilah makanan yang lembut dan lunak, sehingga tidak menimbulkan nyeri ketika dikunyah. Konsumsi juga sumplemen yang mengandung kalsium dan magnesium.
- Kunyah Makanan di Kedua sisi Mulut
Kunyahlah makanan menggunakan gigi belakang, jangan gigi depan. Lakukan kunyahan secara bersamaan di kedua sisi mulut, atau bisa bergantian. Hal ini guna mengurangi ketegangan otot mulut di satu sisi saja.
- Hindari Kebiasaan Menekan Rahang
Sebisa mungkin hindari kebiasaan membebani otot rahang dan persendian rahang dengan menghindari: menggeretakkan gigi, membuka mulut terlalu lebar, menggigit pipi bagian dalam, menggigit bibir, lidah mendorong gigi, menggigit benda (misal pulpen) dan kebiasan membebani rahang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: 8 Penyebab Nyeri Rahang, Hati-hati Indikasi penyakit Serius Seperti Autoimun
- Atur Posisi Tidur
Usahakan Anda mendapatkan cukup tidur di malam hari, kurangi cahaya dan kebisingan saat sudah berbaring di tempat tidur. Atur posisi senyaman mungkin, hindari posisi miring, dan tengkurap saat tidur.
- Hindari Kafein
Saat menjelang malam hari hindari minum minuman yang mengandung kafein (seperti kopi), mengkonsumsi kafein menjelang jam tidur hanya akan membuat Anda kesulitan tidur dan dapat meningkatkan ketegangan otot.
- Berhenti Memaksakan Rahang Anda Bekerja
Hindari aktivitas yang membuat rahang tegang, seperti membuka mulut terlalu lebar (misal saat menguap), menyanyi terlalu lama atau berlebihan, memainkan alat musik tiup terlalu lama atau berlebihan dan lain sebagainya.
Saat rahang Anda terasa nyeri, bisa lakukan pertolongan pertama dengan mengkompresnya. Kompres rahang bagian luar menggunakan handuk panas maupun dingin, Anda bisa memilih salah satu. Kompres selama 10-20 menit sebanyak empat kali dalam sehari, mengkompres rahang dapat membantu mengendurkan otot, sehingga nyeri sendi dapat berkurang. Lalu sertailah dengan minum obat antiinflamasi dan pereda nyeri, seperti ibuprofen, asetaminofen, atau aspirin (tanpa kafein).
Namun segeralah periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala berikut ini:
- Pengobatan rumahan tidak mengurangi nyeri rahang.
- Nyeri rahang menganggu rutinitas harian Anda.
- Terjadi perubahan cara rahang bergerak.
- Rahang mengeluarkan bunyi “klik” atau letupan saat bergerak.
- Nyeri rahang menyebar ke sekitar leher atau punggung atas.
- Nyeri rahang disertai sakit mata, perubahan penglihatan atau sakit kepala.
- Nyeri rahang disertai telinga berdenging.
- Terjadi pembengkakan di sekitar rahang, yang bisa jadi pertanda infeksi.
DELFI ANA HARAHAP