Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyakit yang paling umum terjadi akibat infeksi saluran pencernaan adalah diare. Cara mengatasinya yang paling utama biasanya memastikan tubuh mendapatkan asupan cairan cukup serta beristirahat. Namun cara mengatasi infeksi saluran pencernaan juga bisa berbeda bergantung pada jenis infeksi yang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar infeksi saluran pencernaan memiliki gejala yang serupa, namun berbeda tingkat keparahannya. Gejala yang paling sering muncul adalah diare, mual dan muntah, kram perut, hilang nafsu makan, demam, nyeri otot, ketidakseimbangan elektrolit yang berakibat badan lemas, kembung dan berat badan turun drastis. Infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Simak ulasannya berikut ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Bakteri
Infeksi saluran pencernaan akibat bakteri bisa terjadi karena keracunan makanan atau tanpa sengaja mengonsumsi bakteri yang ada di makanan. Beberapa jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan seperti Salmonella, Escherichia coli, Clostridium perfringens, Listeria, dan Staphylococcus. Tak hanya dari makanan yang sudah terkontaminasi saja, risiko terinfeksi bakteri juga bisa datang dari makanan yang protein hewani mentah, produk olahan susu yang belum dipasteurisasi, air yang terkontaminasi, daging dan telur yang tidak disimpan dalam kulkas, buah dan sayur mentah dan belum dicuci.
2. Virus
Infeksi saluran pencernaan akibat virus juga sering terjadi, orang biasa menyebutnya sebagai flu perut atau stomach flu. Di sinilah pentingnya vaksinasi seperti rotavirus karena bisa mencegah infeksi saluran pencernaan akibat virus. Jenis infeksi saluran pencernaan akibat virus seperti Norovirus yang paling mudah terjadi pada orang-orang yang tinggal di tempat tertutup. Penyebarannya bisa terjadi lewat makanan, air, atau penularan orang ke orang.
Selain norovirus, rotavirus juga merupakan penyebab infeksi saluran pencernaan untuk anak-anak. Mereka bisa dengan mudah terinfeksi ketika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan tanpa disadari memasukkan jarinya ke mulut.
3. Parasit
Selain bakteri dan virus, parasit juga merupakan penyebab infeksi saluran pencernaan. Penyebarannya bisa terjadi ketika tanah mengalami kontak dengan feses manusia yang telah terkontaminasi. Selain itu, tanpa sengaja minum atau berenang di air terkontaminasi juga bisa menyebabkan infeksi.
Jenis parasit penyebab infeksi saluran pencernaan yang paling umum terjadi adalah Giardiasis, yang bisa menyebar dengan cepat lewat kontak langsung atau konsumsi air yang telah terkontaminasi. Lebih bahayanya lagi, parasit jenis ini kebal terhadap klorin dan bisa menyebar lewat kolam renang umum. Jika terminum atau mandi dengan air yang terkontaminasi, maka risiko terinfeksi sangat besar.
Parasit mikroskopik Cryptosporidium adalah penyebab terjadinya infeksi ini. Parasit ini memiliki cangkang luar yang membuatnya bisa bertahan tanpa inang dan tetap bertahan dari disinfeksi klorin. Sama seperti Giardia, parasit ini juga menyebar lewat air yang terkontaminasi.
Sebagian besar infeksi saluran pencernaan terutama yang diakibatkan oleh virus gejalanya akan muncul mendadak dan berakhir kurang dari sepekan kemudian. Namun pada beberapa orang, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama. Sementara pada infeksi saluran pencernaan akibat bakteri, bisa muncul demam tinggi dan diare berdarah. Jika disebabkan oleh parasit, diare juga bisa mengandung lendir atau darah dan baru berhenti setelah berobat.