Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengunyah permen karet termasuk aktivitas yang menyenangkan saat sedang iseng, bosan, menunggu sesuatu, atau dalam kendaraan. Pertanyaan yang selalu muncul sejak dulu adalah bolehkah menelan permen karet? Anda pasti pernah tergoda untuk menelan permen karet manis dengan rasa buah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dr. Ari Lamet, gastroenterolog di Florida, mengatakan meski tak ada bahaya berarti, menelan permen karet tidak dianjurkan. "Menelan sepotong permen karet sesekali tak masalah jika tak ada masalah pencernaan atau pernah mengalami usus tersumbat," katanya kepada Fox News Digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana dengan anggapan masa lalu bahwa permen karet butuh tujuh tahun untuk dicerna? Faktanya, permen karet sama sekali tak bisa dicerna.
"Permen karet tak bisa dicerna (dan tak punya nilai nutrisi) jadi dia akan keluar dengan sendirinya saat buang air besar," tutur Lamet.
Risiko menyumbat usus
Dr. Kerry Frommer Firestein, dokter anak dan CEO Allied Physicians Group di New York, sependapat jika menelan permen karet tak banyak berdampak pada kesehatan.
"Permen karet tak bisa dicerna dan akan lewat dengan sendirinya di saluran perncernaan dan keluar saat buang air besar sehari kemudian," paparnya.
Akan tetapi, menelan permen karet bisa berbahaya buat sebagian orang. "Jika pernah operasi usus atau mengalami penyumbatan, lebih baik jangan menelan permen karet," saran Lamet.
Akan lebih berbahaya lagi jika permen karet ditelan dalam jumlah banyak atau sering, kata Firestein. Begitu pula bila tertelan bersamaan dengan sesuatu yang bukan makanan. "Mereka bisa bercampur dan menyumbat saluran pencernaan," tuturnya.
Mengunyah permen karet juga bisa membuat orang menelan lebih banyak udara sehingga menyebabkan kembung. "Juga bisa menyebabkan masalah pada rahang, membuatnya sakit, juga sakit kepala dan telinga," jelasnya.
Pilihan Editor: Saran Berhenti Merokok dari Dokter Paru, Kunyah Permen Karet