Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

17 Mei 2024 | 11.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri, Satrio Mukhti, 18 tahun, yang menjadi korban begal dan mengakibatkan jari tangannya putus. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, mengatakan kasus tersebut menjadi perhatian serius Kapolri. "Jari kelingking Satrio nyaris putus akibat mendapat sabetan senjata tajam dari para pelaku begal," kata Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai penghargaan Satrio akan tetap direkrut dan ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus Rekrutmen Proaktif Polri. Ini merupakan penghargaan dan beasiswa yang diberikan Kapolri kepada Satrio Mukhti yang sangat berani melawan para pelaku begal

Menurut dia, Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami Satrio. Namun Kapolri bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal. "Dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," ujar dia. "Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri."

Dia mengatakan, tindakan pelaku begal sudah sangat meresahkan masyarakat luas. Generasi bangsa yang ingin melanjutkan pendidikan pun menjadi korban para pembegal yang tidak bertanggung jawab. "Karena itulah, polisi melakukan pengejaran terhadap para pelaku," ucap dia.

Polisi telah menangkap kawanan begal tersebut. Satu di antaranya ditembak mati karena disebut melakukan perlawanan pada saat penangkapan. Setelah mengalami luka itu, Satrio sendiri berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. 

"Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes Bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil," ucap Dedi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus