Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Toyota Akio Toyoda berkomentar setelah menyelesaikan kasus gugatan karyawan bunuh diri akibat kebanyakan kerja dan pelecehan.
Gugatan diajukan oleh keluarga pekerja Toyota dan menuntut ganti rugi 123 juta Yen atau USD 1,1 juta (sekitar 15,8 miliar). Media Jepang melaporkan bahwa jumlah uang yang disepakati belum diungkapkan.
Presiden Toyota Akio Toyoda meminta maaf kepada keluarga pekerja yang bunuh diri. Toyota juga menjanjikan penyelidikan kasus tersebut untuk mencegah kasus serupa terulang di perusahaan.
"Kami mencoba menciptakan lingkungan tempat kerja yang lebih transparan yang memudahkan orang untuk berbicara, serta manajemen yang bebas dari pelecehan kekuasaan, sehingga setiap karyawan dapat bekerja tanpa rasa takut," kata Toyota dalam pernyataan yang dikutip dari Hindustan Times hari ini, Rabu, 2 Februari 2022.
Pada September 2021, Pengadilan Tinggi Nagoya, Jepang, memutuskan kematian karyawan Toyota tersebut disebabkan terlalu banyak bekerja. Dia juga menderita stres berat di tempat kerja sebelum bunuh diri pada 2010.
Toyota awalnya menentang tuduhan keluarga pekerja itu. Sejatinya, ini bukan kasus bunuh diri karyawan yang pertama di Toyota.
Pada 2019, perusahaan mengakui bahwa seorang insinyur berusia 28 tahun bunuh diri pada 2017 disebabkan oleh ejekan terus-menerus dari bosnya.
Di Jepang, kematian akibat terlalu banyak bekerja dan stres di tempat kerja, termasuk bunuh diri, menjadi masalah umum karena budaya workaholic di sana.
Pekerja di Jepang terkenal sangat loyal kepada perusahaan. Bahkan sering kali mengorbankan kesejahteraan pribadi dan mental mereka untuk bekerja lembur. Para pekerja juga bangga menjadi bagian dari perusahaan.
Pemerintah Jepang menerima 2.835 pengaduan kematian akibat kerja berlebihan atau karoshi pada 2020. Sedangkan uang kompensasi telah dibayarkan pada lebih dari 800 kasus, termasuk bunuh diri.
JOBPIE | HINDUSTAN TIMES
Baca: Mengerikan, Mesin Bunuh Diri Resmi Boleh Digunakan di Swis
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini