Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena kehamilan samar atau cryptic pregnancy yang terjadi pada seorang perempuan di Tasikmalaya baru-baru ini, tengah menjadi sorotan publik. Bagi sebagian masyarakat, fenomena melahirkan tanpa menyadari bahwa dirinya hamil dianggap hal yang tidak umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Christine Graves mengatakan, cryptic pregnancy atau kelahiran samar merupakan fenomena yang jarang terjadi. Pada umumnya, perempuan yang mengalami kehamilan samar menyadari dirinya hamil setelah 20 minggu, kasus tersebut bisa terjadi pada satu dari 475 kehamilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pada dasarnya, mereka yang mengalami kehamilan samar tidak menyadari kehamilannya sampai setengah jalan kehamilannya,” kata dr. Graves seperti dikutip dari insider pada Selasa, 21 Juli 2020.
Selain itu, ada juga kasus cryptic pregnancy di mana perempuan yang hamil tersebut sama sekali tidak menyadari kehamilannya sampai ia melahirkan. Kasus tersebut terjadi pada satu dari 2.500 kehamilan.
Adapun beberapa kondisi yang berkaitan dan bisa menyebabkan cryptic pregnancy antara lain:
- Menstruasi tidak teratur
Salah satu peyebab umum sulitnya mendeteksi kehamilan adalah siklus menstruasi yang tidak teratur.
- Kurangnya gejala kehamilan
dr. Graves mengatakan, beberapa orang bisa jadi tidak menyadari kehamilan karena tidak merasakan gejala-gejala seperti mual, muntah, nyeri payudara, dan kelelahan. Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan Medical Hypotheses pada 2007 melaporkan, bayi yang lahir dalam kondisi cryptic pregnancy cenderung memiliki berat badan yang yang kurang. Kondisi tersebut membuat perut perempuan yang mengalami kehamilan samar tidak mengembang.
- PCOS
Policystic Ovarian Syndrome ayau PCOS merupakan gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. PCOS juga menyebabkan hormon tidak seimbang dan membuat siklus haid tidak teratur.
- Perimenopause
Primenoapuse merupakan masa transisi yang dialami perempuan ketika memasuki masa berakhirnya menstruasi (menopause). Pada masa transisi tersebut, perempuan juga dapat mengalami gangguan siklus menstruasi.
- Rutinitas olahraga berat
Aktivitas olahraga tingkat tinggi dapat mengurangi lemak dalam tubuh. Di sisi lain, rendah lemak dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Orang-orang yang memiliki aktivitas olahraga tingkat tinggi juga berpotensi kekurangan hormon tertentu sehingga lebih sulit mendeteksi kehamilan.
- Penggunaan alat kontrasepsi
Penggunaan pil keluarga berncana (KB) atau alat kontrasepsi dapat membuat penggunanya percaya dirinya tidak akan hamil. Namun demikian, penggunaan alat pencegahan tersebut bisa saja gagal dan menyebabkan kehamilan yang tidak terdeteksi.
HEALTHLINE | MUHAMMAD AMINULLAH