APA anehnya -- kalau orang kencing, dan dari anunya keluar air. Tapi kalau yang keluar benda lain, yang boleh dibilang mustahil? Kopral Satu Sunarjo, yang tinggal di Purwokerto, Ja-Teng, memang sudah lama mengeluh: setiap mau pipis, merasa nyeri, air cuma tes ... tes ... kecil sekali. "Enam bulan saya menahan sakit kalau kencing," katanya. "Bahkan lebih sering tak jadi kencing." Pertengahan bulan lalu, tiba-tiba dari lubang kecil yang penuh rasa nyeri itu keluar perban. Ya, perban, pembalut luka. "Saya terkejut. Dan panik," kata Pak Kopral. Ayah enam anak ini segera pergi ke dokter bedah di RS Wijayakusuma, Purwokerto. Dan dokter Santoso mencabut perban itu panjangnya 10 cm, lebarnya 3 cm. Lima hari setelah itu, Pak Narjo kembali panik. Kali ini, setelah ia paksa-paksakan buang air kecil, dari tetes-tetes air itu keluar benang. Seperti acara sulap saja, ya? "Karena hanya benang kecil, saya cabut sendiri, meskipun perih," katanya. Penanggungannya tak berkurang. Selain nyeri, ia sering menderita pegal pada pinggang. Seminggu setelah itu, ketika ia kembali berusaha kencing, dari zakarnya keluar apa? Bukan burung merpati atau kembang mawar. Melainkan kembali kain pembalut luka. Hanya kali ini kain itu sudah berwarna merah. Wah, Pak Kopral kembali panik dan balik ke dokter bedah. Di situ kain pembalut dicabut pelan-pelan. Ketika habis, nah, kencing Pak Kopral jadi normal: sooor -- tak berbeda dengan kencing yang sehat di mana-mana. "Sejak itu kencing saya lancar terus. Mungkin sudah habis kain pembalutnya di dalam." Memang, menurut dokter, sumbat di lorong sangat kecil itu tak ada lagi. Siapa yang menyumbat? Pak Narjo tak percaya teluh atau mistik-mistikan. Ia segera ingat: empat tahun lalu ia pernah menjalani operasi kencing batu. Jangan-jangan pangkalnya dari situ. Lalu kisah operasi itu ia ceritakan ke Dokter Santoso. "Betul. Kata Dokter, kemungkinan besar perban itu digunakan untuk lap di dalam kandungan kencing ketika dioperasi, lalu lupa dicabut," cerita Sunarjo. Pak tentara ini menyesalkan sekali kecerobohan insan kedokteran yang tidak ia sebutkan namanya itu. Dituntut saja, ya, Pak Narjo? "Ah, jangan. Kencing batu saya 'kan sudah sembuh. Kencing perban juga sudah hilang". Orang Indonesia baik hati, 'kan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini