SEBUAH warung, di pinggir jalan antara Lurahgung dan Cibingkin, Kuningan, Jawa Barat, punya cerita soal daging. Pertengahan Juli itu, dinihari, datang Edi Pa'at. "Nih, saya bawa daging, sisa pesta di Cibeureum. Goreng, yuk," kata pedagang keliling ini. Istri pemilik warung, Sartini, menolak dengan alasan persediaan minyak tinggal sedikit. "Alah, minyak goreng saya ganti," sambut Edi. Suami Sartini, Misjan, terjaga dari tidurnya. "Daging? Sini, biar saya yang goreng. Kebetulan lapar." Tiga tamu lain, sopir-sopir becak, ikut akur. Daging itu beratnya sekitar seperempat kilo. Misjan mengirisnya kecil-kecil, supaya bisa dibagi-bagi. Ketika digoreng, daging menciut dan wujudnya seperti lemak. Daging apa? "Ah, daging apalah. Kita, sih, doyan," kata Sartam. Ketika dicicipi, "Eh, enak. Gurih, kok," katanya. Seiris lagi siap masuk mulutnya. Tapi, ketika digigit, ada kapas. Sartam tak jadi mengunyah. Berbeda dengan Djamhari -- lahap saja. Sartam tiba-tiba curiga: kok ada kapas dalam daging? Ketika ia bertanya kepada Edi, Edi menjawab ngawur saja: "Yah, 'kali daging landak." Daging itu, menurut dia, ditemukannya tergeletak di jalan dekat terminal. Bukan sisa pesta di Cibeureum, sebetulnya. Sampai di sini cerita habis. Siang harinya ada sedikit kegemparan. Seseorang mondar-mandir di jalan, persis di tempat Edi Pa'at menemukan daging tadi malam. Ternyata, memang dialah yang kehilangan. Cirinya jelas: daging terbungkus plastik, dan seterusnya dan seterusnya. Rupanya, terjatuh di jalan, ketika dibawa pulang dari Cirebon. Orang itu -- yang tak ditanyakan namanya -- bercerita panjang lebar. Dan persoalan akhirnya sampai ke warung Misjan itu. Di sini orang pada kaget -- malah mereka yang berpesta tadi malam itu ada yang muntah-muntah. Dan, sedihnya, warung yang biasanya cukup laris sampai pagi itu kini sepi. Hanya kadang-kadang ada orang lewat bermulut usil, menggoda, "Ada daging tumor?" Memang, Saudara. Orang yang mencari-cari itu tadinya membawa daging itu dari rumah sakit di Cirebon -- untuk ditunjukkan kepada saudaranya, yang sudah pulang Iebih dulu dari rumah sakit itu setelah menjalani operasi berat: tumor yang ranum. Maaf, lho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini