Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas motor Gila Motor Yogyakarta, punya tradisi sendiri setiap bulan Ramadan tiba. Komunitas sepeda motor berbagai merek yang eksis sejak 2009 itu saat ramadan, tetap kumpul dengan cara menggelar touring di wilayah provinsi Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kegiatan touring tersebut, komunitas yang memiliki 200-an anggota itu mengagendakan ngabuburit, berbuka bersama, sekaligus bakti sosial ke berbagai sasaran yang ada di pelosok Yogya atau jauh dari perkotaan.
Baca: Komunitas Motor Jadul Ngumpul di Pesta Pora Roda Dua
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sasaran komunitas itu lebih banyak di pondok-pondok pesantren atau panti asuhan, yang lokasinya kurang populer atau jauh dari pusat kota.
Ramadhan kali ini, komunitas Gila Motor memilih Pondok Pesantren Asy-Syafi'iyah yang lokasinya di kawasan lereng Gunung Merapi. Tepatnya Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Masih banyak lokasi menarik dan terpencil di Yogya yang bisa dijelajahi lewat touring bersama saat ramadhan, tentu sambil bakti sosial," ujar Citra Sena, koordinator Gila Motor, Sabtu 18 Mei 2019.
Citra menuturkan dalam touring kali ini ke lereng Merapi bertajuk 'Ngabuburide', sebanyak 30 perwakilan anggota Gila Motor ikut serta. Dengan menggandeng pabrikan pelumas Evalube, komunitas Gila Motor kali ini memilih pondok pesantren lereng Gunung Merapi yang memiliki tak kurang 56 santri itu.
"Touring saat ramadhan begini membuat anggota tetap bisa silaturahmi, mengajak peduli sesama yang membutuhkan, dan melihat wilayah terpencil Yogya yang indah," ujar Citra.
Baca Juga: 150 Komunitas Motor Jatim Deklarasi Safety Riding
Citra menuturkan setiap pelosok di kabupaten Yogya menarik dijelajahi karena udaranya masih sejuk, suasana pedesaan sangat terasa, dan akses jalan yang lumayan baik.
"Tantangannya justru saat masih perjalanan di dalam perkotaan, dengan kondisi jalanan sore yang macet, masih puasa, jadi tambah melatih kesabaran berkendara, hehe," ujarnya terkekeh.
Branch Manager Evalube Bambang Eka yang turut dalam Ngabuburide komunitas Gila Motor tersebut mengungkap pihaknya tertarik dengan tradisi komunitas motor itu dalam mengisi momen ramadhan yang dinilai positif itu. “Kegiatan anak motor seperti ini sangat positif dan bisa menginspirasi komunitas lain tergerak ikut berbagi dengan sesama," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Asy Syafi’iyah Imam Syafii mengaku sangat mengapresiasi dengan kegiatan komunitas pecinta motor di DIY itu. Terlebih, selama ini pondok yang diasuhnya ada di pelosok dan beroperasi secara mandiri sehingga masih memiliki berbagai keterbatasan.
Baca Juga: Inilah Alasan Komunitas Kymco Masih Bertahan Meski Ditinggal APM
“Pesantren ini mandiri dan bantuan dari komunitas motor ini jelas sangat berarti, kami merasa terbantu dan berterimakasih,” ujarnya.