Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Korban Bencana Longsor 2020 di Bogor Kini Punya Hunian Tetap

Bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi awal 2020, meluluhlantakkan desa Cigudeg, Sukajaya, dan Jasinga, Kabupaten Bogor.

18 Juni 2022 | 14.36 WIB

Lokasi hunian tetap bagi korban longsor yang terjadi awal 2020 di desa Cigudeg, Sukajaya, dan Jasinga. Pembangunan hunian tetap dilakukan oleh DPKPP di Cigudeg, Bogor. Jumat, 17 Juni 2022. TEMPO/M.A MURTADHO
Perbesar
Lokasi hunian tetap bagi korban longsor yang terjadi awal 2020 di desa Cigudeg, Sukajaya, dan Jasinga. Pembangunan hunian tetap dilakukan oleh DPKPP di Cigudeg, Bogor. Jumat, 17 Juni 2022. TEMPO/M.A MURTADHO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi awal 2020, meluluhlantakkan desa Cigudeg, Sukajaya, dan Jasinga, Kabupaten Bogor. Perkampungan warga di beberapa desa pun hilang, tertimpa longsor dan banjir bandang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ribuan kepala keluarga, terpaksa mengungsi. Hingga 2021, mereka tinggal di hunian sementara atau Huntara. Kini dua tahun pasca bencana alam itu, seribuan KK yang jadi korban pun memiliki hunian tetap atau Huntap. 

 

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan atau DKPP Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengatakan pihaknya kini meneruskan pembangunan Huntap bagi korban bencana. Menurut Dede, tahap awal Huntap sudah di bangun 205 unit rumah yang sudah selesai pada 2021. 

 

"Semua itu kami bangun 1.300 unit untuk semua korban dari semua desa dan kecamatan. Rencana kami bangun di atas lahan 28,9 hektare lahan dan rencana pembangunan diselesaikan pada tahun ini. Kami berharap Desember 2022 ini semua selesai dibangun," kata Dede usai mengecek lokasi Huntap di Cigudeg, Kabupaten Bogor. Jumat, 17 Juni 2022.

 

Dede mengatakan realisasi pembangunan Huntap bagi ribuan KK yang jadi korban bencana alam itu berkat kolaborasi serta koordinasi antarpemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR, BNPB dan Kementerian Sosial serta Kementerian BUMN. Sebab, lahan yang digunakan merupakan aset PTPN, pembangunan unit dibangun PUPR dan BNPB serta Fasilitas Sarana Umum dibangun oleh Pemkab Bogor. 

 

"Untuk pembangunan Huntap menelan biaya hingga Rp 23 miliar, itungannya persatu unit rumah 50 juta," kata Dede. 

 

Salah satu korban, Endi Suhaendi, asal Sukaraksa, Kecamatan Sukajaya mengapresiasi langkah pemerintah yang secara cepat membangun rumah hunian tetap bagi mereka. Endi mengatakan, rumah yang dibangun pun terbilang layak dan aman bagi keluarga, serta tidak lagi harus was was akan bencana longsor yang terjadi. 

 

"Kami lebih merasa aman, lahan padat, dan tidak tinggal di dekat tebingan atau bukit lagi. Keluarga pun tidak merasa cemas lagi saat ada hujan besar, kondisi ini berbeda seperti dulu. Intinya kami menghaturkan Terima kasih kepada pemerintah yang sudah sigap dan cepat membangun Huntap bagi kami," ucap Endi. 

 

M.A MURTADHO

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus