Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Legenda Pintu Air Manggarai, Saksi Bencana Banjir Jakarta Sejak Ratusan Tahun

Pintu Air Manggarai di Jakarta Pusat menjadi pengatur aliran air yang akan masuk ke Kanal Banjir Barat. Ratusan tahun menjadi saksi banjir ibu kota.

3 November 2021 | 13.01 WIB

Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, sampah yang dievakuasi telah mencapai 41 truk atau sekitar 438 kubik, dan evakuasi masih terus berlangsung. ANTARA
Perbesar
Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, sampah yang dievakuasi telah mencapai 41 truk atau sekitar 438 kubik, dan evakuasi masih terus berlangsung. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap musim penghujan tiba di Jakarta, ada satu tempat yang selalu menjadi perhatian, yaitu Pintu Air Manggarai. Pintu Air Manggarai terletak di Jakarta Pusat dan menjadi pengatur aliran air antara lain dari Kali Ciliwung yang akan masuk ke Kanal Banjir Barat.

Sejak zaman kolonial, Pintu Air Manggarai memiliki peranan yang penting ketika terjadi musim hujan di ibu kota. Oleh karena itu, tidak mengherenkan kalau Pintu air Manggarai selalu menjadi sorotan ketika musim hujan tiba.

Lalu, bagaimana sejarah dari Pintu Air Manggarai?

Pintu Air Manggarai adalah sebuah bangunan pintu air yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda, melalui Departement Waterstaat pada 1920 hingga 1922. Menurut catatan sejarah, pintu air ini dibangun sebagai respons akibat banjir besar yang melanda Batavia pada 1918 dan pintu air ini bertujuan untuk membebaskan Batavia dari bencana banjir. Oleh karena itu, hingga saat ini peran dan posisi Pintu Air Manggarai masih sangat penting ketika musim hujan tiba.

Selain itu, di bagian utara dari pintu air, masih terdapat catatan sejarah berupa prasasti berbahasa Belanda yang memiliki ukuran 60 x 40 cm dan berisi ucapan terima kasih dari masyarakat Batavia terhadap Herman van Breen, insinyur yang merancang dan membangun Pintu Air Manggarai.

Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa Pintu Air Manggarai adalah salah satu saksi bisu dari setiap bencana banjir besar yang melanda Jakarta. Selain itu, walaupun sudah berumur lebih dari 100 tahun, Pintu air Manggarai masih berdiri kokoh dan memegang peran yang sangat penting dalam pengendalian banjir di ibu kota.

EIBEN HEIZIER

Baca: Debit Kali Ciliwung Naik, UPK Badan Air: Sampah Menumpuk di Pintu Air Manggarai

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus