Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Makin Marak Parkir Liar di Tanah Abang

Pengunjung tidak nyaman menggunakan parkir resmi di gedung Blok F Pasar Tanah Abang.

6 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Papan penunjuk parkir di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, 5 Oktober 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Papan penunjuk parkir di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, 5 Oktober 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Parkir liar kembali marak di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang.

  • Tempat parkir resmi di gedung Pasar Tanah Abang kumuh dan becek.

  • Pengunjung Pasar Tanah Abang lebih nyaman menggunakan jasa parkir liar.

JAKARTA – Sepeda motor yang dikendarai perempuan itu naik ke trotoar di Jalan H. Fachrudin, tidak jauh dari Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin. Ia disambut seorang juru parkir berkaus hitam. Dengan hati-hati, perempuan itu menyelipkan kendaraannya di sela sepeda motor lain yang lebih dulu terparkir di sana. "Jangan dikunci setang, ya, Kak," kata juru parkir tersebut kepada perempuan itu.

Perempuan itu bernama Rani, 29 tahun, warga Matraman, Jakarta Timur. Dia sering berbelanja pakaian di Blok F Pasar Tanah Abang. Kali ini ia datang untuk mencari baju gamis pesanan kerabatnya. 

Rani mengatakan dirinya suka menggunakan sepeda motor karena lebih cepat. Ia selalu memarkir kendaraannya itu di trotoar di depan Blok F atau Blok B karena jaraknya lebih dekat dengan pintu masuk. "Jalan ke dalam (pasar) jadi dekat. Pulangnya juga gampang,” ujarnya. 

Rani pernah menjajal parkir resmi di lantai lima gedung Blok F. Namun ia kapok. Sebab, jalan yang dilalui curam dan berbentuk spiral. "Serem, takut jatuh di jalur memutar naik atau turun itu," kata dia.

Lagi pula, kata Rani, parkir di trotoar lebih murah. Sebab, di tempat parkir resmi pemilik kendaraan akan dikenai tarif per jam, sedangkan di trotoar hanya Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu. "Seringnya Rp 5.000 karena memang enggak terlalu lama," kata dia.

Alasan serupa disampaikan Fahmi, 41 tahun. Ia merasa lebih nyaman menggunakan parkir liar di trotoar untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang. "Lagi pula parkir ke dalam Blok F ribet, harus lewat jalan yang dipenuhi pedagang dan pengunjung," kata dia.

Untuk membuktikan cerita Rani dan Fahmi, Tempo mencoba masuk ke parkir resmi di Blok F. Setelah melewati pintu gerbang otomatis, dua petugas parkir akan mengarahkan sepeda motor ke lorong menuju lantai lima. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus