Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

'PR' Lawas dan Berulang

Buruknya kondisi buruh migran Indonesia di rumah tahanan imigrasi di Sabah merupakan masalah yang berulang. Perusahaan harus memastikan bahwa komoditas yang dihasilkan bukan dari pola relasi kerja yang tak adil.

27 Juni 2022 | 00.00 WIB

Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) menggelar aksi terkait nasib pekerja migran Indonesia di Malaysia, di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, 24 Juni 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) menggelar aksi terkait nasib pekerja migran Indonesia di Malaysia, di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, 24 Juni 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Tingginya angka penyiksaan dan kematian buruh migran cermin ketidakberdayaan negara melindungi warganya.

  • Salah satu indikator lemahnya upaya pemerintah terlihat dari minimnya pengawasan terhadap penyalur jasa tenaga kerja.

  • Pemerintah kedua negara harus memastikan adanya tindakan hukum terhadap para pelaku penyiksaan.

JAKARTA – Temuan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) perihal buruknya kondisi buruh migran Indonesia yang telantar di rumah tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia, dinilai merupakan masalah lawas yang tak terselesaikan dan berulang. Tingginya angka penyiksaan dan kematian buruh migran merupakan bukti ketidakberdayaan negara melindungi warganya.

Ketua Bidang Advokasi dan Jaringan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Zainal Arifin, menilai pemerintah tak serius melindungi buruh migran, meski telah meratifikasi konvensi internasional perlindungan hak-hak pekerja migran serta anggota keluarganya. Konvensi itu kemudian disahkan melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012. “Lemahnya pengawasan dan perlindungan sejak sebelum keberangkatan hingga sampai di negara tujuan menjadikan persoalan buruh migran seperti lingkaran setan dan berulang," ujar Zainal saat dihubungi, kemarin.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus