Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan aksi 411 dari Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) berakhir damai. Walaupun tadi terpantau sempat ricuh karena ada dugaan provokator.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tadi memang diduga ada provokator tapi kami cek langsung ternyata hanya salah paham di kalangan mereka. Antarmereka sendiri, jadi bukan orang dari luar dan sudah kita pastikan bukan orang dari luar dan hanya salah komunikasi saja," ujarnya di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Jumat, 4 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komarudin menuturkan satu orang yang diduga provokator itu sempat diinterogasi dari internal massa sendiri. Ternyata orang tersebut berasal dari satuan tugas aksi.
Dia menjelaskan penyebab salah paham diduga sebagian peserta aksi ada yang ingin mengajak pulang. Namun lainnya mengatakan ingin bertahan di lokasi.
"Ini tadi sempat namanya orang banyak dan hal itu terjadi dengan wajar namun alhamdulilah tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.30 WIB di tengah hujan deras disertai petir. Polisi juga mengimbau massa Aksi 411 untuk pulang dengan pengeras suara dan mengumandangkan asmaul husna setelah salah magrib di tengah jalan.
"Tentunya pada kesempatan ini kami memohon maaf kepada masyarakat tentunya dampak dari pengalihan arus lalu lintas ada macet di beberapa titik. Namun hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan seluruh aktivitas bisa berjalan dengan tertib walaupun ada sedikit kemacetan," katanya.