Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Memang tak luar biasa

H.a. kamal, wali kota bukittinggi, segera mengakhiri masa jabatannya. walau dia masih punya waktu satu periode lagi & kepemimpinannya tak dianggap gagal, jabatannya tak akan diperpanjang lagi. (kt)

24 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAJI A. Kamal SH, Walikota Bukittinggi yang bulan Januari ini akan habis masa jabatannya dari jauh-jauh hari sudah memberi tahu warga kota bahwa sebentar lagi ia akan berhenti. Desas desus akan ditariknya Kamal SH dari jabatannya memang terdengar sudah sejak lama. Menurut aturan dan ketentuan ia masih bisa dipilih untuk duduk di kursinya 1 periode lagi. Tapi mengapa tidak? Jawaban atas pertanyaan serupa itu memang tak pernah terdengar. Gagalkah? Juga tak terbetik. Justeru sebaliknya, atasannya yakni Gubernur Sumbar drs. Harun Zain sendiri menilai program pemerintah jalan di tangan H. Kamal. Surat Gubernur Meski ukuran sukses atau tidak di antara pejabat Kepala Daerah Tingkat II sukar diraba, namun orang boleh melihat wajah Bukittinggi, selama di tangan H.A. Kamal. Misalnya setelah terbakarnya Pasar Atas beberapa tahun silam, Kamal dengan segera turun tangan hingga bulan Agustus 1974 tegak megah dengan kredit BNI 1946 sebesar Rp 600 juta. Dan pada hari-hari terakhir masa jabatannya Kamal juga sedang menyiapkan pembangunan kompleks pertokoan pada kedua sayap toko yang kini sudah berdiri. Tapi sayang pembangunan yang juga menelan Rp600 juta itu tak bakal sempat diurusnya karena harus melepaskan jabatannya. Mengurusi penduduk Bukittinggi yang didiami 62.810 warga kota agaknya bukanlah pekerjaan enteng, meski wilayahnya juga termasuk mini yakni 24,90 Km persegi. Swadaya masyarakat dalam kerangka pembangunan disebut sebagai lumayan. Penertiban ke dalam seadanya. Tapi sukses Kamal agaknya tak terlalu luar biasa bila dibanding dengan yang lain. Bahwa Kamal segera akan ditarik bermula dari adanya surat yang ditulis Gubernur Harun sebelum yang terakhir ini terbang ke tanah suci bulan Nopember yang lalu. Surat itu memberi tahu bahwa yang bersangkutan "agar siap-siap untuk pindah ke Padang", begitu diterangkan seorang keluarga dekat Kamal kepada TEMPO. Menjelang tutup tahun yang lalu. DPRD Kota Bukittinggi mulai bersidang membahas calon walikota baru. Kemudian tiga nama diumumkan setelah mendapat rekomendasi atasan. Dari tiga nama penganti itu tak syak lagi dr. Masri, Sekwilda Bukittinggi dan drs. Bachtiar serta drs. Jamaas Umar dari APDN Bukittinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus