Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mengintip Proses Pembuatan Perhiasan Berlian di Ciracas

Selain berliannya langka, proses pembuatan perhiasannya terbilang rumit.

19 April 2022 | 16.35 WIB

Trintiy Frank & Co. (Bisnis.com)
Perbesar
Trintiy Frank & Co. (Bisnis.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berlian natural merupakan batuan permata yang paling mahal harganya, apalagi ketika sudah menjadi perhiasan. Sebabnya bukan hanya karena berliannya yang langka, tapi juga proses pembuatannya yang terbilang rumit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kerumitan itulah yang terlihat di pabrik PT Central Mega Kencana (CMK) di Ciracas, Jakarta Timur. Pabrik seluas 4.000 meter persegi itu memasok perhiasan ke toko-toko Frank & co. dan dua toko lain yang juga di bawah naungan CMK, Mondial, dan The Palace.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanya Alissia, Merchandise Director PT CMK, mengatakan bahwa pabrik ini memproduksi perhiasan dengan berlian dengan kualitas tertentu. “Requirement quality kami harus top six color, clarity hanya sampai VS (very slighty). Kalau Frank & Co. dan Mondial strictly harus top three color. The Palace top 6 color,” kata Tanya Alissia, di Ciracas, Senin, 18 April 2022.

Tanya Alissia, Merchandise Director PT Central Mega Kencana, mengawasi pengerjaan perhiasan berlian di pabrik Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 18 April 2022. Perhiasan itu akan didistribusikan di toko Frank & co., Mondial, dan The Palace.

Menurut dia, berlian-berlian tersebut berasal tambang besar di dunia yang sebagian besar berada di Afrika, termasuk Afrika Selatan, Namibia, dan Botswana. Selain melihat asal tambang, Tanya juga mengatakan perusahaan sangat berhati-hati memilih pemasok mengingat saat ini banyak terjadi praktik pencampuran berlian. “Yang paling penting bukan hanya asalnya, tapi juga supplier-nya. Kami beli dari supplier yang hanya menjual natural diamond dan conflict free,” ujar Tanya.

Setelah berlian-berlian tersebut didatangkan, perusahaan akan kembali melakukan pengecekan di laboratorium CMK untuk memverifikasi bahwa kualitasnya sesuai dengan yang diinginkan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan mesin dan mata para ahli batuan permata. Mesin yang digunakan ada dua, satu dari Sarine Diamond Technology yang dikenal sebagai penguasa teknologi berlian di dunia, dan satu lagi merupakan teknologi yang digunakan oleh perusahaan berlian De Beers.

Proses pembuatan perhiasannya pun tak kalah rumitnya. Menurut Rendra, General Manager Production PT CMK, proses tersebut dimulai dari product development. Para desainer merancang desain perhiasan di computer hingga berbentuk sketsa. Sketsa tersebut kemudian dicetak dalam bentuk tiga dimensi yang sama persis dengan bentuk perhiasan yang diinginkan.

Proses pengerjaan perhiasan berlian Frank & co., Mondial, dan The Palace di pabrik PT Central Mega Kencana, Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 18 April 2022

Dari cetakan itu, dibuatkan cetakan karet atau rubber master yang nantinya akan diinjeksi dengan wax atau lilin. Lalu, wax yang menyerupai bentuk perhiasan itu akan digabungkan dengan beberapa yang lain hingga menjadi pohon lilin atau wax tree. Wax tree akan dimasukkan ke tabung lalu disiram dengan semen putih, setelah mengeras akan dipanaskan hingga lilinnya mencair. Rongga bekas lilin itu akan diisi dengan emas hingga jadilah pohon emas.

Proses selanjutnya adalah kitting untuk mencocokkan komponen-komponen lalu merakitnya hingga menjadi satu perhiasan utuh. Perhiasan tersebut akan dipoles agar tidak tampak kusam. Setelah itu, perhiasan dipasangkan berlian yang sudah lolos pengecekan. Selanjutnya adalah proses grafir untuk menuliskan karat dan merek, lalu kembali dipoles agar terlihat berkilau. Untuk mempertahankan kilaunya, di akhir proses dilakukan plating atau pelapisan.

“Di semua proses yang tadi disebutkan, ada quality control untuk memastikan kualitas perhiasan terjaga,” kata Rendra.

Rendra mengatakan bahwa para pengrajin di CMK rata-rata sudah bekerja selama 15 tahun. 

Di akhir proses, kembali dilakukan final quality control untuk memastikan bahwa perhiasan berlian tersebut lolos dari 55 parameter yang telah ditentukan dan layak dijual ke konsumen. Perhiasan akan didistribusikan ke Frank & Co., Mondial, dan The Palace yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia.

Baca juga: 7 Cincin Kawin Unik Kolaborasi Sebastian Gunawan dan Frank & Co

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu. 

 
 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus