Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Minta Dimaafkan Pembenci dan PNS DKI, Ini Isi Lengkap Surat Ahok

Dua staf pribadi membenarkan isi surat Ahok ini.

18 Januari 2019 | 14.24 WIB

Lulung Dukung FPI Tolak Ahok
Perbesar
Lulung Dukung FPI Tolak Ahok

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Minus sepekan dari hari kebebasannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menulis surat dari dalam penjara di Mako Brimob, Depok. Surat Ahok kali ini ditulis di atas dua lembar kertas, lebih panjang daripada yang sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Staf pribadi Ahok, Natanael Omposunggu, telah membenarkan surat tertanggal 17 Januari 2019 itu. Foto dua lembar surat itu diunggah di media sosial milik mantan Gubernu Jakarta itu bersama foto sampul buku Revolusi Belum Selesai.

Staf Ahok lainnya Ririn bercerita bahwa surat terkini dititip Ahok melalui Ima Mahdiah, staf pribadi Ahok, yang menjadi caleg dalam pemilu tahun ini. Dalam surat sebelumnya, Ahok menitipkan dukungannya untuk Ima yang sedang bersaing menuju DPRD DKI.

Dalam suratnya yang terbaru, Ahok kembali mengingatkan kepada para pendukungnya untuk tidak golput dalam pemilu serentak tahun ini. Di bagian lain Ahok menyampaikan transformasi yang diklaim dialaminya selama menjalani hukuman penjara.

Seorang anak memegang poster saat aksi damai 505 untuk meminta hukuman maksimal kepada Gubernur DKI Jakarta Ahok di depan Mahkamah Agung, Jakarta, Indonesia, 5 Mei 2017. Poster berbunyi: Hukum penjara maksimal 5 tahun. REUTERS/Beawiharta

Ahok menyampaikan terima kasih atas doa serta dukungan untuknya selama ini. Mantan Bupati Belitung itu juga meminta maaf kepada Ahokers, para PNS DKI, dan para pembenci untuk tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan mereka.

Menutup suratnya, Ahok yang kini meminta disapa sebagai BTP mengutip pidato Presiden Soekarno tentang Pancasila. Berikut ini selengkapnya bunyi surat berisi tulisan tangan bertinta biru itu,

Depok, 17-1-2019
Kepada saudara-saudara AHOKERS dimamapum saudara berada

Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya. Tidak pernah dalam hidup saya bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buahan. Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berika kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yang besar.

Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob. Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depam Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau memcari nafkah. Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya. Sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.

Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, 25 April 2017. Pada sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum menuntut Ahok dengan hukuman satu tahun penjara dan masa percobaan dua tahun. POOL/KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk ditahan di Mako Brimob. Saya bersyulur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017, jika saya terpilih lagi di Pilkada tsb, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumir hidup saya. Kuasai Balai Kota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako utk belajar 2 tahun (liburan remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang. Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun. Aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya. Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dgm harapan panggil saya BTP bukan Ahok.

Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tgl 17 April 2019. Saya memghimbau seluruh Ahokers jangan ada yang Golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita yakni Pancasila,UUD 1945,Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dgn cara memiliki parta politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia. Kita harus mendukung agar di DPRD-DPRD dan DPR RI maupun DPR RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.

Saya ingin mengutip pidato Presiden Soekarno yang saya kutip dari Buku Revolusi Belum Selesai, kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965. Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967), Penyunting: Budi Setiyono dan Bonnie Triyana terbitan Serambi (www.serambi.co.id). Apa yang Presiden Soekarno sampaikan aku harap juga diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh Ahokers dimanapun domisili saudara:

Pendukung Ahok menangis seusai keputusan dalam sidang penistaan agama di Jakarta, 9 Mei 2017. Ahok divonis dua tahun penjara dan segera dibawa ke Lapas Cipinang. AP/Dita Alangkara

“Saudara-saudara. Pamcasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku. Tetapi ialah jiwa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Insyah Allah SWT engkau akan tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa menjadi tanduk daripada benteng Indonesia yang telah kita dirikan pada tanggal 17 Agustus 1945.... engkau adalah penegak daripada Pancasila. Dan setialah kepada Pancasila itu pegang teguh kepada Pancasila bela Pancasila itu. Sebagaimana akupun berpegang teguh kepada Pancasila membela Pancasila bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi. Saudara-Saudara laksana panggilan yang aku dapat daripada atasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini.”

Majulah demi kebenaran Perikemanusiaan dan keadilan. Ingatlah sejarah dan tujuan Para Proklamator dirikan negeri ini

MERDEKA!

Salam dari Mako Brimob

Tonton video tolak penyambutan kebebasannya, ini alasan Ahok disini

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus