Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mobil VW Kodok Mau Dipakai Turing, Ini yang Harus Diperhatikan

Mobil VW ada sebagian merupakan mobil tua seperti VW Kodok sehingga perlu perhatian lebih.

8 September 2019 | 08.35 WIB

Mobil klasik VW GTI dan VW Kodok dipamerkan di 7th Indonesia Classic Car Show 2013 di JI Expo, Kemayoran, (22/12). Selain memamerkan mobil klasik milik kolektor dari asia tenggara pameran ini juga memamerkan 13 mobil Soekarno. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Perbesar
Mobil klasik VW GTI dan VW Kodok dipamerkan di 7th Indonesia Classic Car Show 2013 di JI Expo, Kemayoran, (22/12). Selain memamerkan mobil klasik milik kolektor dari asia tenggara pameran ini juga memamerkan 13 mobil Soekarno. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik mobil Volkswagen perlu memperhatikan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh atau touring dengan komunitas. Apalagi, mobil VW ada sebagian merupakan mobil tua seperti VW Kodok sehingga perlu perhatian lebih. Didit Soedarto dari Volkswagen Indonesia Association (VIA), membagi beberapa tips touring menggunakan mobil pabrikan Jerman ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Periksa mesin dan oli
Hal pertama yang disarankan Didit adalah selalu memeriksa kesiapan mesin sebelum memutuskan touring. "Kalau mesinnya bagus, maka endurance nya juga bagus dan lebih lama," kata Didit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, dengan rutin memeriksa dan mengajak mobil klasik berjalan-jalan, akan membuat pengendara tahu apa kelemahan yang perlu diperbaiki. "Kita harus membiasakan. Namanya mobil tua, sesering mungkin kita ajak touring, sesering mungkin kita melakukan persiapan, maka kita juga akan cepat tahu apa saja kelemahan mobilnya," ujar dia.

Selain itu, oli juga memerlukan perhatian khusus lantaran oli merupakan satu-satunya pendingin di mobil VW.

2. Perhatikan kabel dan bawa apar
Ketua Harian 1 VIA itu juga menyebutkan, komponen kelistrikan seperti kabel-kabel dan selang bensin juga harus diawasi. "Kalau kompartemen mesin panas, mau tak mau mempengaruhi umur selang itu, jadi juga harus diperhatikan, karena volume bensinnya juga besar," ujar Didit.

Selain itu, ia menambahkan, setiap pengendara juga harus menyiapkan alat pemadam kebakaran (apar) untuk berjaga-jaga ketika ada kebakaran di dalam mobil. Menurut Didit, setiap mobil umumnya sudah sedia apar. "Jangan lupa bawa apar, itu harus, itu standar. Dan sebenernya secara internasional, mobil kita ini harusnya bawa apar sesuai ukuran dan ketentuannya," ujarnya.

3. ‎Cek bagian kaki-kaki
Tips ketiga adalah memeriksa kesiapan pada kaki kendaraan, utamanya pijakan rem mobil. "Bagian kaki-kaki, terutama rem. Rem harus juga dicek, apalagi sekarang kita lihat kan kalau di tol, (jalanan) turun naik. Maka dari itu, rem juga harus diperhatikan," jelas Didit.

4. ‎Perhatikan waktu istirahat mobil
Yang terakhir dan tak kalah penting bagi pengendara ketika melakukan touring dengan mobil klasik adalah selalu memperhatikan waktu istirahat mobil. "Normalnya, kita biasanya (istirahat) setiap empat jam (perjalanan)," kata Didit.

Namun, menurut dia, tiap pengguna VW memiliki kebiasaan yang berbeda ketika menentukan waktu istirahatnya, tergantung dari jenis mesinnya, apakah standard atau sudah customized, karena memiliki tingkat ketahanan yang berbeda.

Untuk mesin standar VW, Didit menyarankan pengendara untuk menarik-ulur dan memberikan rehat bagi mesin mobil agar tidak cepat rusak.
"Kita mesti tarik-ulur. Kalo mesinnya dipaksa kan nanti malah mesinnya jebol, kan sayang," katanya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus