Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di usia yang sudah 50 tahun, Puspa Dewi masih terlihat bersemangat berolahraga Zumba setiap Sabtu di sebuah pusat kebugaran di Jakarta. Walaupun baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 50, wajah dan badannya masih awet muda sampai sering dikira seumuran dengan anaknya yang berusia 23 tahun. Baca: Baca: Puspa Dewi Awet Muda pada Umur 50, Siapa Dokter Kecantikannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puspa menjaga kesehatannya dengan berolahraga secara rutin. Wanita yang menyukai olahraga sejak kecil ini terus menjaga kesehatannya di umur setengah abad dengan olahraga yang lincah. Menggunakan pakaian dengan warna sama dengan teman-temannya, Puspa mengaku kalau dia suka mengikuti kelas yang ramai karena ada kompetisinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari dulu aku suka ikut aerobik, tapi karena kata orang-orang umur segini jangan yang keras-keras, aku gabung dengan olahraga seperti zumba,” ujar Puspa kepada Tempo, Sabtu, 14 Oktober 2017.
Puspa juga mulai mengikuti kelas dansa hip-hop dan dia melihat banyak penari yang seksi. “Kalau yang itu, aku termasuk yang tidak terlalu jago, tapi kalau aerobik termasuk yang sudah bisa lah ya,” lanjut Puspa. Baca: Tips Puspa Dewi Curi Waktu Olahraga, Menarik Ditiru
Aerobik telah menjadi olahraga favorit Puspa sejak kecil. Dia suka mengikuti kelas aerobik yang ramai dan masih banyak anak muda. “Jadi aku terpacu untuk mengikuti yang masih muda,” ujar ibu dari dua anak ini.
Banyak orang seusia Puspa yang memilih olahraga yang lebih perlahan dan tidak terlalu intens. Namun, Puspa merasa kalau olahraga yang banyak bergerak membantunya untuk tidak cepat pikun. Seluruh keluarga Puspa memang gemar berolahraga, dari suaminya yang suka bulutangkis dan kedua anaknya yang dia sebut sebagai "gym freaks". Baca juga: Puspa Dewi Dapat Korting Awet Muda, Ritual Ultah dengan Angka
Menurut Puspa, orang yang suka olahraga adalah penyuka tantangan. Kalau aslinya menyukai olahraga biasanya juga menyukai tantangan, membuat olahraga menjadi suatu kegiatan yang positif.
“Aku juga meski sudah tua, cari kelas yang ramai, yang bertantangan,” ujar Puspa. Namun buatnya, bila orang merasa terpaksa berolahraga, maka orang itu tidak akan memiliki perasaan tersebut.
Foto 
