Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pasar Rumput Vs Pasar Ular, Apa Saja Bedanya?

Di Jakarta terdapat dua pasar bernama unik, yaitu Pasar Rumput dan Pasar Ular. Bukan saja nama yang beda, ada beberapa perbedaan lainnya.

19 Januari 2022 | 07.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jakarta terdapat dua pasar bernama unik, yaitu Pasar Rumput dan Pasar Ular. Padahal, kedua pasar ini tidak menjual rumput dan ular. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasar Rumput berlokasi di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Sedangkan, Pasar Ular terletak di kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Selain berbeda lokasi, berikut dua perbedaan lain dari Pasar Rumput dan Pasar Ular.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Barang dagangan
Di Pasar Rumput dapat ditemukan banyak pedagang barang, terutama barang bekas atau seken seperti sepeda, koper, kursi roda, dan tas yang harganya relatif terjangkau.

Sementara di Pasar Ular pembeli lebih mudah menemukan pedagang pakaian, berbagai perabot rumah tangga dan barang lainnya.

Asal usul nama pasar 
Zaenuddin HM dalam bukunya yang berjudul “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” menjelaskan asal-usul nama Pasar Rumput dikarenakan dulunya pasar tersebut dijadikan tempat berdagang rumput untuk pakan kuda. Sebab zaman dulu transportasi masih menggunakan tenaga kuda.

Namun, seiring berjalannya waktu, dan pergantian alat transportasi ke yang lebih modern, pedagang rumput di pasar tersebut mulai berhilangan atau tidak lagi berjualan.

Sementara itu, masih dalam buku "212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” asal-usul nama Pasar Ular dikarenakan dulunya di pasar ini banyak pedagang pakaian dan perabot impor yang katanya diseludupkan dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Proses penyeludupan barang impor secara diam-diam inilah yang dianalogikan sebagai gerak ular yang cenderung diam-diam saat hendak menerkam mangsanya. Maka itu pasar tersebut dikenal sebagai Pasar Ular, meski tidak diketahui siapa yang pertama kali menciptakan sebutan ini.

Namun, terdapat pula dugaan nama Pasar Ular berasal dari kondisi tempat, terutama di lorong-lorong dalam pasar yang pada masa lampau cenderung berliku-liku atau melingkar-lingkar seperti ular.

DELFI ANA HARAHAP

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus