Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Depok - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Depok Devi Maryori menyatakan tidak bisa lagi menambah bed ICU karena sudah penuh akibat peningkatan kasus Covid-19.
"Bed ICU kita sekarang ada 9, kalau ditambah lagi sudah tidak ada space lagi," kata Devi dikonfirmasi Tempo, Minggu 20 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Akibat lonjakan kasus Covid-19, RSUD Kota Depok harus mencari cara untuk menambah tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit milik pemerintah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita sudah tambah tempat tidur ICU dari 6 tambah 2 jadi 8, plus 1 ICU untuk bayi jadi 9," kata Devi.
Selain ruang ICU, Devi juga mengambil kebijakan untuk menambah bed di ruang isolasi. Namun pada saat ini hanya dilakukan pergeseran bed perawatan umum untuk pasien Covid-19.
“Kan kita nggak bisa langsung pengadaan ya, jadi tambah 10 dulu, tapi menunggu bed-nya masih terisi pasien non Covid-19 yang belum bisa dipindahin,” kata Devi.
Direktur RSUD Kota Depok itu mengatakan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini sangatlah signifikan. Peningkatan pasien Covid-19 terjadi seminggu setelah akhir libur lebaran Idul Fitri 1442 H.
“Peningkatannya tajam ya, kalau biasanya setiap hari masuk dua pasien, seminggu terakhir ini mencapai 9 hingga 10 pasien per hari,” kata Devi. “Bahkan kemarin saja masuk 11 pasien.”
Devi mengatakan, saat ini total bed di RSUD sudah 138 tempat tidur, tapi dirinya terus berupaya untuk melakukan penambahan.
Selain keterbatasan ruangan, masalah lain dalam lonjakan kasus Covid-19 ini adalah pasien datang dalam kondisi yang sudah parah. “Sekarang gejalanya lebih berat, belakangan yang masuk juga sudah mengalami perburukan, sehingga yang meninggal pun banyak,” kata Direktur RSUD Kota Depok itu.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Darurat Kasus Covid-19 di Depok, RSUD Kota Depok Tersisa 21 Ranjang