Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Ancol Tak Gunakan APBD, Akan Dikunjungi DPRD DKI

Ismail mengatakan pembangunan Museum Nabi Muhammad dan Masjid Apung di Ancol tidak menggunakan APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

23 Mei 2023 | 15.54 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Ketua Panitia Pembangunan Museum, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekretaris Jenderal Liga Islam Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Agama Fachrur Razi, dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil di peletakan batu pertama pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. Tempo/Hendartyo Hanggi
Perbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Ketua Panitia Pembangunan Museum, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekretaris Jenderal Liga Islam Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Agama Fachrur Razi, dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil di peletakan batu pertama pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di kawasan Ancol, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. Tempo/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Ismail mengatakan pembangunan Museum Nabi Muhammad dan Masjid Apung di Ancol tidak menggunakan APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Ia menduga pendanaan pembangunan menggunakan skema B2B atau business to business.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Yang jelas kalau dari PMD (penyertaan modal daerah) tidak, kemungkinan melibatkan B2B pihak swasta," kata Ismail di Gedung DPRD DKI, Selasa, 23 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyampaikan bahwa dalam pengajuan anggaran, Ancol tidak melampirkan pendanaan untuk pembangunan Museum Nabi dan Masjid Apung. Pihak Ancol sebagai penyedia lahan.

"Seingat saya dalam pengajuan anggaran mereka kan berupa PMD itu tidak ada untuk pembangunan. Artinya, kemungkinan besar mereka akan cari alternatif pendanaan yang biasanya itu B2B dengan pihak swasta. Jadi mereka lahan, swasta pembangunannya," ujarnya.

Sebagai mitra PT Ancol, Komisi B belum mendapatkan laporan terbaru soal progres pembangunan Museum Nabi maupun Masjid Apung.

"Terakhir itu sempat dilaporkan beberapa bulan lalu oleh Dirut Ancol yang baru dan seingat saya waktu itu baru tahap proses menindaklanjuti pembangunannya karena sempat tertunda," kata dia.

Pengerjaan proyek sempat mandek

Menurutnya, pengerjaan proyek sempat mandek. Namun, ia tidak tahu secara persis penyebab mandeknya pengerjaan proyek itu.

"Saya kurang tahu alasan jelasnya apa, mungkin sepertinya gagal lelang pengerjaannya atau apa, sehingga meleset dari target realisasinya. Jadi saat itu yang dilaporkan dalam menindaklanjuti," ucapnya.

Untuk mengetahui kondisi di lapangan, Ketua Komisi B itu berencana melakukan kunjungan lapangan yang sebelumnya sudah direncanakan tapi tidak terealisasikan karena ada agenda lain.

"Belum ada (laporan terbaru) karena memang ada agenda yang tertunda waktu itu kita akan melakukan kunjungan lapangan setelah rapat di Komisi B DPRD DKI Jakarta sama karena terpotong beberapa agenda yang urgen," katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus