Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Puan Harap Museum Nabi Muhammad di Indonesia Cepat Rampung

Puan mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah, Arab. Liga Muslim Dunia memilih Indonesia untuk membangun museum serupa.

31 Mei 2022 | 12.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani usai mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah. Foto: Ist/nvl

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Ketua DPR, Dr. (H.C) Puan Maharani, mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah, Arab Saudi, Senin, 30 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Puan yang datang atas undangan dari Liga Muslim Dunia, disambut hangat oleh Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany, dan Ketua Yayasan Wakaf Assallam, Syaikh Dr. Nashir Az-Zahroni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut mengungkapkan kekagumannya setelah melihat langsung Museum Nabi Muhammad di Madinah. Lewat museum tersebut, umat Muslim dapat mengetahui sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Kepada perwakilan Liga Muslim Dunia, Puan menyampaikan dukungan atas pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia. “Kami berharap agar Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia bisa segera terbangun sehingga kami umat Islam yang ada di Indonesia dan dari berbagai belahan dunia lainnya bisa mengenal dan mencintai Nabi Muhammad dengan lebih lagi,” kata Puan.

Saat ini sedang dibangun Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Kawasan Ancol, dan mendapat dukungan dari Liga Muslim Dunia dan Yayasan Wakaf Assallam yang bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Dari 25 negara yang mengajukan permohonan, Indonesia menjadi pilihan pertama Liga Muslim Dunia dan menjadi negara pertama di luar Arab Saudi yang akan memiliki Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam.

“Pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Indonesia akan sangat bermanfaat untuk masyarakat dan sangat penting bagi peradaban dunia. Dan bagi Indonesia, Museum Nabi Muhammad sekaligus bisa menjadi wisata religi yang kami harapkan dapat membawa berkah bagi rakyat Indonesia karena Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban dan kemanusiaan serta perdamaian,” tutur politisi PDI-Perjuangan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany menyampaikan pesan Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, mengenai alasan pemilihan Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang didirikan Museum Nabi Muhammad SAW di luar Arab Saudi. Menurut dia, masyarakat Indonesia bisa hidup secara damai dengan saling menghargai meski datang dari berbagai ragam suku, budaya dan bahasa, menjadi nilai lebih di mata Liga Muslim Dunia, termasuk dalam hal toleransi kehidupan bermasyarakatnya.

“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk umat Islam terbesar di dunia juga berhaluan wasatiyyat Islam (moderat) dan Indonesia dapat dijadikan sebagai contoh persatuan dalam keberagaman,” tambah Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany.

Ketua Yayasan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin menuturkan bahwa kehadiran Puan juga sebagai bentuk diplomasi DPR dalam hal pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia.  “Ini sebagai salah satu bentuk Diplomasi yang dilakukan DPR sebagai representasi rakyat Indonesia,” kat Syafruddin yang ikut mendampingi Ketua DPR tersebut. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus