Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejumlah penyandang sindrom Down menjadi selebritas dunia.
Mereka menjadi model dan bintang iklan merek ternama.
Menambah kepercayaan diri mereka sekaligus memotivasi yang lain.
Pada Juli tahun lalu, nama Ellie Goldstein menjadi perbincangan banyak orang di seluruh dunia. Perempuan berusia 19 tahun ini tampil menjadi model produk kecantikan premium Gucci dan fotonya terpampang di majalah Vogue Italia. Lalu apa istimewanya? Ellie menjadi penyandang sindrom Down pertama yang menjadi model Gucci dan tampil di majalah fashion tenar dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ellie, yang berasal dari London, Inggris, sejak 2017 memang bergabung dengan agensi model Zebedee Management, yang menampung bakat orang-orang dengan disabilitas dan kelompok non-biner. Pada 2020, ibunda Ellie, Yvonne Goldstein, dihubungi oleh pihak Gucci, yang memilih putrinya menjadi model.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ellie dipercaya mempromosikan produk maskara L’Obscur. Direktur Kreatif Gucci, Alessandro Michele, menjelaskan, produk kosmetik ini dirancang untuk orang-orang istimewa yang menggunakan makeup untuk menceritakan kisah kebebasan mereka, dengan cara mereka. “Kami menyebutnya L’Obscur karena kata ini menyeimbangkan antara pesona dan misteri,” kata Michele, seperti dikutip dari situs Gucci.
Potret Ellie, yang diambil oleh fotografer David Hyde, tak hanya dijadikan materi promosi. Galeri Potret Nasional Inggris (National Portrait Gallery, London) bahkan memajang fotonya. Di halaman Instagram Gucci, foto pemotretan Ellie itu menjadi unggahan konten terpopuler dan disukai hingga 1 juta kali. Jumlah pengikut Ellie di Instagram, @elliejg16_zebedeemodel, tercatat sudah hampir 63 ribu akun.
Dalam sejumlah wawancara, Ellie mengatakan bermimpi menjadi model merek-merek fashion terkenal, seperti Louis Vuitton dan Channel. Setelah menjadi model untuk Gucci, Ellie semakin sering tampil dalam pemotretan di majalah-majalah fashion ternama. Pada pertengahan Maret lalu, majalah Glamour asal Inggris menobatkan Ellie sebagai “Model Tahun Ini”.
Madeline Stuart pada peluncuran produk fesyen miliknya 21 Reasons Why di acara New York Fashion Week, Manhattan, Amerika Serikat, Februari 2017. REUTERS/Andrew Kelly
Sementara Ellie menjadi model dengan sindrom Down pertama yang direkrut brand fashion ternama, pada 2018 ada Madeline Stuart yang menjadi peragawati dengan sindrom Down dalam Pekan Mode New York. Sejak saat itu, perempuan asal Australia yang kini berusia 24 tahun ini rutin tampil di puluhan panggung catwalk peragaan busana di London, Dubai, hingga Paris.
Sebelum terjun menjadi model, Madeline sempat mengalami masalah kesehatan. Ibunda Madeline, Rosanne Stuart, bercerita bahwa putrinya sempat memiliki gangguan jantung. Pada 2015, Madeline berkata kepada Rosanne bahwa ia ingin menjadi model setelah mendatangi sebuah acara peragaan busana di Brisbane, Australia. “Dia punya keinginan yang kuat. Sejak saat itu, dia mulai menyantap makanan sehat untuk menurunkan berat badannya dan mulai belajar berjalan seperti peragawati,” ujar Rosanne, seperti dikutip dari Reuters, beberapa waktu lalu.
Di media sosial, Madeline aktif membagikan perjalanan hidupnya. Ia juga rutin menceritakan kesehariannya menjaga kebugaran. Sebanyak enam hari dalam sepekan, Madeline berolahraga di gimnasium. Di luar itu, ia aktif bermain basket dan kriket di lapangan. Saat baru memulai karier menjadi model, Madeline sampai menurunkan berat badannya sebanyak 20 kilogram. Akun Instagram miliknya, @madelinesmodelling_, kini sudah diikuti 351 ribu akun.
Georgia Traebert. georgiafurlan.oficial
Media sosial juga menjadi jalan bagi penyandang sindrom Down lainnya, Georgia Furlan Traebert, meraih popularitas. Hal itu bermula dari foto yang diunggah ibundanya, Rubia Traebert, sekitar dua tahun lalu, yang memperlihatkan Georgia berpose layaknya seorang model. Unggahan itu viral dan membuat banyak agensi tertarik merekrut Georgia.
Remaja yang kini berusia 16 tahun itu menjadi foto model, peragawati, dan aktris populer di negara kelahirannya, Brasil. "Foto-foto itu saya unggah sekadar untuk bersenang-senang. Tujuannya untuk menginspirasi anak-anak dengan sindrom Down lainnya," kata Rubia dalam unggahan di Facebook-nya. Kini Georgia dikontrak oleh lima agensi modeling internasional dan menjadi model tetap untuk sebuah desainer perhiasan di Brasil.
Rubia bercerita, sewaktu kecil, putrinya itu sempat mengalami kesulitan bergaul dengan teman-temannya di sekolah. “Ia sempat merasa terkucil dan tidak percaya diri.” Namun, setelah menjadi model, Georgia kini menjadi sering tampil menyanyi di panggung-panggung dan rutin menjadi aktris iklan. “Pekerjaan terus berdatangan,” tutur Rubia.
Di akun Instagram @georgiafurlan.oficial, jumlah pengikutnya bejibun, mencapai 146 ribu akun. Georgia diidolakan oleh banyak remaja seusianya. “Mereka banyak yang bertanya kepada Georgia bagaimana kiat-kiat agar bisa sukses menjadi model.” Hal itu, kata Rubia, menambah kepercayaan diri putrinya dan bisa memotivasi teman sebayanya.
PRAGA UTAMA | REUTERS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo