Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Kinerja Retail Modern Tetap Kuat

Pertumbuhan retail modern sudah pulih seperti sebelum masa pandemi Covid-19. Penjualan retail meningkat hingga 20 persen.

23 September 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Tingkat konsumsi masyarakat menjadi penopang utama pertumbuhan.

  • Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori retail minimarket dan supermarket.

  • Konsumsi rumah tangga menjadi penopang perekonomian sepanjang semester I 2023.

JAKARTA — Kinerja peretail modern berada dalam tren pemulihan dan terus membaik sepanjang tahun ini. Berbeda dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terpukul oleh aktivitas belanja lewat media sosial alias social commerce, kinerja penjualan retail meningkat hingga 20 persen pada kuartal III 2023. 

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menuturkan hal tersebut ditopang oleh tingkat kunjungan ke pusat belanja yang telah pulih sepenuhnya. “Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori retail minimarket dan supermarket dengan pertumbuhan 11-12 persen,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 22 September 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: 
Bergerak Positif Menyambut Akhir Tahun

Berikutnya, menurut Budihardjo, adalah kategori restoran dan kafe yang pertumbuhannya mencapai 10 persen. Sedangkan untuk kategori busana, pertumbuhannya masih belum kembali seperti kondisi sebelum masa pandemi, yang bisa meningkat di atas 10 persen. “Saat ini masih di 5 persen. Kondisinya agak berat untuk fashion.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hippindo menargetkan penjualan retail sepanjang tahun ini dapat mencapai lebih dari Rp 500 triliun dengan terus memaksimalkan upaya-upaya menarik minat belanja masyarakat.

Momentum libur akhir tahun, Hari Natal, dan tahun baru diharapkan turut melipatgandakan kinerja penjualan retail. “Pelaku usaha terus berupaya memanjakan konsumen dengan program diskon, tebus murah, ataupun buy 1 get 1,” ucapnya. Tak berhenti sampai di situ, peretail juga sudah menjajaki saluran penjualan daring atau aplikasi secara bersamaan untuk mengoptimalkan penjualan.  

Didorong oleh Pertumbuhan Kelas Menengah

Pelanggan mencoba pakaian di Mal Kota Kasablanka, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Analis dari Mirae Asset Sekuritas, Rut Yesika Simak, mengungkapkan bahwa industri retail Indonesia banyak didorong oleh pertumbuhan ekonomi kelas menengah, yang kini mewakili hampir setengah dari seluruh konsumsi rumah tangga. “Pertumbuhan populasi kelas menengah ke atas, khususnya, mendorong pertumbuhan industri retail, terlebih dengan preferensi berbelanja secara fisik,” katanya.

Tak mengherankan, sejumlah peretail kian agresif dalam membuka gerai-gerai baru untuk memenuhi peningkatan permintaan. Salah satu emiten yang ekspansif menggeber kinerjanya adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). 

Yesika mengatakan pertumbuhan pendapatan terbesar diprediksi terjadi pada segmen toko specialty stores yang berfokus pada jenis produk tertentu sebesar 18,5 persen, diikuti makanan dan minuman sebesar 17,5 persen serta department store sebesar 13 persen. Pertumbuhan penjualan toko diperkirakan kembali ke tingkat normal serupa dengan periode sebelum masa pandemi. 

Wakil Presiden Direktur MAPI Virendra Prakash Sharma mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun ini dapat mencapai 20 persen dengan peningkatan laba bersih hingga 11 persen. “Kami terus melakukan integrasi gerai offline dengan ekosistem digital serta marketplace dan komitmen untuk terus menambah gerai baru hingga 700 gerai pada 2023,” ucapnya.

Jumlah tersebut melampaui ekspansi pada 2022. Pada tahun itu, MAPI melakukan pembukaan gerai baru sebanyak 488 unit. Tak hanya di Indonesia, MAPI juga melebarkan sayap pembukaan gerai di pasar ASEAN.

Adapun pada semester I 2023, MAPI mencatatkan perolehan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 23 persen secara tahunan menjadi Rp 8,1 triliun dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 6,6 triliun. Laba bersih perseroan juga tumbuh 27,7 persen menjadi Rp 639 miliar.

Strategi omnichannel, yang berfokus pada gerai luring dan ekosistem daring, menjadi strategi kunci yang diterapkan para peretail untuk mengikuti preferensi konsumen. Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady, mengungkapkan bahwa adopsi omnichannel yang berkelanjutan terbukti mendorong peningkatan kinerja penjualan retail milik Lippo Group, yaitu PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Pada semester I 2023, Matahari membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,85 triliun, tumbuh 2,39 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu. “Strategi ini bagai kail bagi pelaku industri retail untuk memancing munculnya peluang-peluang baru guna mendapatkan omzet penjualan,” kata John.

Omnichannel merupakan strategi marketing yang menggabungkan berbagai channel atau saluran komunikasi. Selain mengintegrasikan channel komunikasi, strategi omnichannel bisa menghubungkan channel penjualan, baik online maupun offline.

Strategi ini juga diharapkan dapat menjadi kunci untuk bertahan menghadapi kompetisi retail yang kian ketat. “Yang jelas, omnichannel, baik online dan offline, harus terintegrasi. Tidak sekadar ada, tapi harus terkoneksi," ujar John.

Peningkatan Tertinggi Terjadi pada Kelompok Makanan-Minuman

Pengunjung melihat sepatu di salah satu tenant di LOTTE Mall, Jakarta. ANTARA/Aprillio Akbar

Perbaikan kinerja penjualan sektor retail terefleksi pada kinerja penjualan eceran. Bank Indonesia mencatat indeks penjualan riil (IPR) pada Agustus 2023 sebesar 204,4 atau tumbuh 1,3 persen secara tahunan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, menuturkan hal itu sejalan dengan peningkatan penjualan retail dalam negeri secara berkelanjutan, diiringi dengan strategi promosi, potongan harga, kelancaran distribusi, serta maraknya penyelenggaraan kegiatan sosial dan hiburan.

“Peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, serta tembakau, diikuti suku cadang dan aksesori serta perlengkapan rumah tangga dan kelompok barang sandang,” ujar Erwin. 

Meski demikian, dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 meningkat. Adapun indeks ekspektasi harga umum pada Oktober 2023 dan Januari 2024 tercatat sebesar 118,7 dan 134,0 atau lebih tinggi daripada periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130,0.

Dalam kesempatan terpisah, Badan Pusat Statistik melaporkan, dari segi pengeluaran, konsumsi rumah tangga atau belanja masyarakat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I 2023. Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,77 persen dari total pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, mengungkapkan, merujuk pada produk domestik bruto (PDB), konsumsi rumah tangga terus tumbuh positif hingga mencapai 5,23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dorongan konsumsi rumah tangga tecermin dari peningkatan mobilitas masyarakat yang sudah pulih,” kata Edy. Adapun komponen konsumsi rumah tangga yang mencatatkan pertumbuhan tinggi antara lain transportasi dan komunikasi; pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya; serta restoran dan hotel.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Faisal Rachman, mengungkapkan, ke depan, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia akan banyak bertumpu pada kekuatan domestik, khususnya konsumsi masyarakat. Terlebih, kinerja ekspor masih dalam tren melemah sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Konsumsi domestik diperkirakan tetap kuat didukung oleh kondisi fiskal yang stabil dan tingkat inflasi yang melandai.

“Mobilitas publik akan menjadi kunci untuk semakin mendorong konsumsi asalkan pemerintah bisa terus memastikan kestabilan harga dan pasokan, khususnya bahan pangan pokok,” ucapnya. Terakhir, penyelenggaraan Pemilu 2024 diprediksi semakin mendorong konsumsi masyarakat, dari masa kampanye yang akan berlangsung pada tahun ini hingga puncak pesta demokrasi pada Februari 2024.

 ANTARA | GHOIDA RAHMAH

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus