Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Perjalanan dari Sebuah Titik, 1.300 Tahun Lalu

Irak sepeninggal Saddam Hussein adalah rangkaian bom bunuh diri yang menghantui pasukan koalisi Amerika Serikat, dan mayoritas Syiah yang melihat kesempatan tampil di ajang politik. Ya, Syiah di Irak adalah produk suatu perjalanan panjang. Di kota-kota Najaf, Kufah, dan Karbala, bisa kita saksikan satu peristiwa sejarah terus berdegup hidup: sebuah kesinambungan antara lampau dan kini. Di pasar-pasar, rumah-rumah penduduk, dan tempat umum lain, terpajang simbol-simbol yang selalu mengingatkan kita akan dua martir besar: Ali bin Abi Thalib dan putranya, Hussein. Martirdom, pengorbanan, bukan hal yang mudah dilupa. Akhir tahun lalu, wartawan TEMPO Rommy Fibri, yang tengah meliput Irak, mampir ke tiga kota tua itu, dan kini menyampaikan hasil lawatannya untuk Anda.

15 Februari 2004 | 00.00 WIB

Perjalanan dari Sebuah Titik, 1.300 Tahun Lalu
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Di depan makam Imam Ali di Najaf, Farid Jabbah, 55 tahun, meletakkan jenazah kakaknya. Tubuh sang kakak terbungkus kain putih dan terbujur kaku, tapi Farid mewakili si mati. Ia menyampaikan salam kepada sang Imam dan mengungkapkan niatnya berpamitan, sebelum pergi ke dunia lain.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus