Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pertamina Bangun Ekowisata Mangrove di Pinggiran Bekasi

Pengembangan ekowisata mangrove ini menyimpan harapan untuk mengubah citra Muara Gembong. Masalahnya tinggal akses menuju lokasi.

29 November 2018 | 12.48 WIB

Sebuah perahu melintasi titik pertama terjadinya abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, 9 Juni 2017. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Perbesar
Sebuah perahu melintasi titik pertama terjadinya abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, 9 Juni 2017. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - PT. Pertamina mengembangkan ekowisata hutan mangrove di perairan Muara Gembong, di Desa Pantaimekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Ekowisata ini dilengkapi dengan jalur tracking sepanjang 200 meter menuju pedalaman hutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan adanya ekowisata mangrove harapannya dapat memberikan dampak positif terutama bagi ekonomi masyarakat," ujar Exploration and New Discovery Project Director PT Pertamina EP, Achmad Alfian Husein, di Pantaimekar, Rabu 28 November 2018.

Menurut dia, nilai jual ekowisata hutan mangrove tersebut berupa jalur tracking sepanjang 200 meter. Wisatawan dapat menikmati pemandangan hutan yang dilengkapi dengan papan informasi mengenai jenis mangrove yang sangat berguna bagi kehidupan.

Presiden Joko Widodo mengendarai motor trail saat meninjau lahan tambak Perhutanan Sosial di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 1 November 2017. Presiden Jokowi mengendarai motor trail sejauh 2 km saat meninjau lokasi tambak udang dan bandeng di Desa Pantai Bakti. Foto: Biro Setpres

"Mangrove selain untuk menahan abrasi, bisa juga menjadi sumber kehidupan buat manusia maupun biota laut," ujar dia.

 

Field Manager PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Agung Kurniawan, mengatakan telah menanam hingga 15 ribu batang pohon mangrove di sana sejak 2016. Rabu 28 November, bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional, Pertamina kembali menyumbang 1.500 batang pohon.

Kepala Badan Koordinasi Wilayah Jawa Barat II, Toto M. Toha, menyatakan mengapresiasi setiap pihak ketiga mengembangkan ekowisata di pinggiran Bekasi. Selain tempat wisata, penanaman pohon bagian dari merehabilitasi kerusakan lingkungan di sana yang menyebabkan abrasi.

Suasana rumah penduduk yang terkena dampak abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, 9 Juni 2017. Hamparan tambak mati, pohon bakau yang berada di depan rumah, dan sejumlah batu nisan yang tergenang oleh pasangnya air laut menjadi bagian yang tidak terpisahkan di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi yang telah terkikis oleh abrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Saat ini, Toto menambahkan, tugas pemerintah memikirkan akses menuju ke lokasi. Menurut dia, akses menuju ke lokasi cenderung mudah ditempuh menggunakan jalur air atau naik perahu. Karena itu, pemerintah provinsi mempertimbangkan menormalisasi sungai agar mudah diakses oleh kapal-kapal.

"Dengan pengembangan ekowisata mangrove dan aksesnya bisa mengubah citra Muara Gembong menjadi lebih baik," ujar dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus