Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pertamina Belum Mau Bicara Soal Rencana Buffer Zone di Sekitar Depo Plumpang

Pertamina masih fokus untuk memberina bantuan bagi warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Belum mau bicara soal buffer zone.

13 Maret 2023 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara suasana pemukiman warga yang hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023. Peristiwa tersebut merenggut belasan nyawa dan puluhan lainnya alami luka bakar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Patra Niaga masih belum mau berbicara soal rencana pembangunan buffer zone atau zona penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dan permukiman penduduk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan perusahaan saat ini masih fokus memberikan bantuan kepada para warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita masih fokus menangani korban dan masyarakat terdampak,” kata Irto Ginting kepada Tempo saat ditanyakan ihwal rencana pembangun buffer zone usai terjadinya kebakaran yang menewaskan belasan jiwa penduduk itu.

Adalah Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang pertama kali mengungkap perlunya buffer zone setelah kebakaran depo Pertamina Plumpang. Heru mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah mengusulkan adanya buffer zone antara depo Pertamina dan permukiman.

Pemprov DKI, menurut Heru, meminta adanya buffer zone selebar 50 meter. Usulan ini diungkap lagi oleh Heru setelah kebakaran depo Pertamina Plumpang.

"Kira-kira begitu, kami kembalikan ke Pertamina," kata Heru usai menggelar rapat darurat di Pos Koramil Koja, Jakarta Utara, Sabtu dini hari, 4 Maret 2023.

Akan tetapi, Heru tidak menjelaskan lebih lanjut apakah usulan tersebut sudah diterima dan diterapkan oleh Pertamina maupun warga setempat.

Adapun Menteri BUMN Erick Thohir lebih memilih untuk merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelindo. Namun ide ini sendiri bukanlah rencana tunggal pemerintah, pasalnya Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan justru meminta warga sekitar depo yang dipindah.

Heru Budi tetap lanjutkan rencana buffer zone di Depo Pertamina Plumpang

Heru Budi pun rupanya tetap akan menjalankan rencana buffer zone atau zona penyangga meski Menteri BUMN Erick Thohir berencana memindahkan Depo Pertamina Plumpang. 

Menurut Heru, rencana memindahkan depo BBM di Plumpang tidak bisa dikerjakan besok atau dalam waktu singkat. Karena itu, menurut dia, renacan relokasi depo adalah rencana jangka panjang.

"Pak Menteri udah bilang deponya relokasi, ya itu kan jangka panjang," kata Heru Budi di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 8 Maret 2023.

Karena itu, menurut Heru pembangunan buffer zone merupakan solusi jangka pendek . "Jangka pendek, tentunya harus bikin buffer zone," ujarnya.

Heru Budi yang juga menjabat Kepala Sekretaris Kepresidenan itu mengatakan relokasi terminal BBM perlu perencanaan dan juga perlu waktu yang cukup lama.

Untuk saat ini, kata Irto Ginting, Pertamina telah memberikan bantuan kepada korban kebakaran dan warga terdampak di Depo Pertamina Plumpang. Pihaknya memberikan bantuan logistik dan ganti rugi. 

“Selain bantuan logistik, kebutuhan dasar, biaya perawatan dan Pertamina saat ini juga akan menyalurkan bantuan dana atau biaya kontrakan,” katanya.

Biaya kontrakan yang akan disalurkan kepada masyarakat yang rumahnya terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu, yakni bantuan biaya Rp 1,2 juta per bulan selama 3 bulan dan tambahan Rp 2 juta untuk kebutuhan kontrakan.

“Sehingga total uang diterima sebesar Rp 5,6 juta,” kaya dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus