Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

PPnBM Nol Persen, Permintaan Tukar Tambah Mobil Meningkat

Suzuki Auto Value mengklaim banyak orang melakukan tukar tambah mobil lama mereka ke mobil baru yang mendapatkan relaksasi PPnBM.

5 Maret 2021 | 18.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suzuki Auto Value. (Suzuki)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk jenis mobil tertentu mendorong masyarakat untuk melakukan tukar tambah dengan mobil baru, sehingga meningkatkan suplai pada industri mobil bekas.

Head of Business Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Hendro Kaligis, mengatakan bahwa berdasarkan data di Suzuki Auto Value, showroom mobil bekas milik Suzuki, terdapat penambahan suplai mobil bekas seiring diberlakukannya insentif PPnBM.

“Dengan kenaikan pembelian mobil baru, orang yang melakukan tukar tambah juga ikut bertambah sangat banyak. Ini menjadi suplai bagi pedagang mobil bekas,” ujar Hendro dalam jumpa pers virtual, Kamis, 4 Maret 2021.

Dia menambahkan bahwa sejak 1 Maret sampai dengan 3 Maret 2021, data Auto Value di tiga cabang Jakarta menunjukkan adanya peningkatan inquiry atau pemeriksaan tukar tambah yang mencapai hingga 100 persen.

Baca juga: Harga Mobil Daihatsu Setelah PPnBM Nol Persen Per 1 Maret 2021

Di sisi penjualan, Hendro mengatakan bahwa sejauh ini belum ada kendala jika dibandingkan dengan Februari. Hal ini berbanding terbalik dengan kekhawatiran para pelaku industri mobil bekas, yang memperkirakan relaksasi PPnBM membuat harga jual mobil bekas anjlok.

“Sebelumnya memang ada kekhawatiran, tetapi setelah berjalan beberapa hari dan kami evaluasi ternyata dampaknya tidak terlalu besar,” tuturnya. Adapun, Carsome Consumer Survey memperkirakan minat masyarakat untuk membeli dan menjual mobil akan mencapai puncak mulai April 2021.

Baca: Suzuki Ertiga dan XL7 Dapat Relaksasi PPnBM, Simak Harganya

Dengan adanya insentif PPnBM nol persen ini, tren tersebut bisa datang lebih cepat. General Manager Carsome Indonesia Delly Nugraha, meyakini bahwa insentif pajak ini akan mendorong permintaan yang lebih besar untuk mobil baru. Pada saat bersamaan, fenomena tersebut akan mendorong suplai mobil bekas.

“Ketika masyarakat beralih ke mobil baru, akan ada peningkatan suplai untuk mobil bekas. Carsome mengantisipasi akan ada lebih banyak orang yang membutuhkan layanan Carsome untuk menjual mobil mereka saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan bahwa harga mobil bekas akan turun mengikuti harga mobil baru. Secara rata-rata, harga mobil bekas turun sekitar 10 persen setiap tahunnya. Dengan demikian, seiring pemberlakuan PPnBM nol persen, harga mobil bekas dengan tahun produksi 2019 – 2020 diprediksi turun sekitar 20 persen dari harga beli pertama.

BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus