Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku bangga kini pencak silat tradisional Betawi bisa ditampilkan di pusat kota Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Mobil Neno Warisman Terbakar, Polisi: Kabel Aki Nempel di Mobil
"Pagi ini kita membawa pencak silat ke pusat Ibu Kota, di Monas,” kata Sandiaga Uno saat meresmikan Festival Pencak Silat Tradisional Betawi ke-8 di Pelataran Monas, Jakarta Pusat, Ahad, 22 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Festival yang diikuti oleh ribuan orang itu merupakan bagian dari pelestarian budaya Betawi yang sudah digelar selama tujuh tahun.
“Ini adalah kehormatan dan sejarah bahwa pencak silat kembali dipertontonkan, diperagakan, dan dilestarikan di pusat kota," ujar Sandiaga Uno.
Acara dibuka dengan parade pesilat yang mengelilingi Monas dan Bundaran Hotel Indonesia. Sandiaga Uno didampingi Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau Lulung dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ratiyono.
Sandiaga Uno mengimbau agar olahraga pencak silat tetap dilestarikan, sehingga tidak menjadi sejarah belaka. Sandiaga Uno juga mengingatkan agar Indonesia tetap menjaga budaya pencak silat agar tidak diklaim negara lain.
"Jadi jangan sampai karena kita lengah, kita tidak bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri, tidak bisa menjadi juara di kampung sendiri," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengatakan, festival itu sekaligus untuk menularkan demam Asian Games 2018. Sebab, pencak silat turut hadir dalam ajang internasional tersebut.
"Sekaligus mempromosikan Asian Games karena kebetulan pencak silat juga dipertandingkan di sana," kata Sandiaga Uno.