Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Uno silaturahmi ke keluarga dari Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi, yang dikenal sebagai Habib Kwitang pada Jumat 28 April 2023 seperti ditulisnya di aku media soseal Instagram miliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat Habib Kwitang wafat pada 16 januari 2018, Sandiaga Uno pun melayat. "Saya ini masih family karena ini adalah paman dari istri saya, ibu Nur itu mertua saya memiliki kakak ipar adalah Habib Abdurahman Al Habsyi," ujar Sandi, saat itu maasih sebagai Wakil Gubernur DKI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anies Baswedan, yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta membenarkan bahwa Sandi dan Habib Kwitang ada ikatan keluarga. "Beliau (Sandi) ini itungannya ponakannya Habib Abdurahman," kata Anies, kala itu.
Siapakah Habib Kwitang?
Dilansir repository.uinjkt.ac.id, Habib ‘Ali bin ‘Abdur Rahman bin ‘Abdullah bin Muhammad al-Habsyi dikenal sebagai tokoh yang menyebarluaskan agama Islam di tanah Betawi. Habib ‘Ali bin ‘Abdur Rahman bin ‘Abdullah bin Muhammad al-Habsyi tercatat sebagai penggerak pertama Majelis Taklim di Tanah Betawi tepatnya di Kwitang, Jakarta Pusat. Majelis Taklim ini sekaligus menjadi majelis taklim pertama di Jakarta. Keberadaaannya menjadi perintis berdirinya majelis taklim-majelis taklim di seluruh Tanah Air.
Habib Kwitang lahir di Jakarta, 20 April 1870 atau 20 Jumadilula 1286, wafat di Jakarta, 13 Oktober 1968. Ulama keturunan Nabi Muhammad ini lahir di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Habib Ali Kwitang lahir dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah, seorang putri kelahiran Meester Cornelis atau kawasan Jatinegara.
Dikutip digilib.uin-suka.ac.id, sejak kecil, tepatnya saat berusia 11 tahun, Habib Ali Kwitang telah mendalami agama dengan menjelajah ke Hadramaut,Yaman Selatan dan Makkah. Tempat pertama yang ditujunya di Hadramaut ialah ke rubath Habib ‘Abdur Rahman bin ‘Alwi al-’Aydrus. Habib Ali Kwitang di san belajar dengan para ulama ternama, di antaranya Habib Muhammad bin Husain al-Habsyi (Mufti Makkah), Sayyid Abu Bakar al-Bakri Syatha ad-Dimyati, (pengarang kitab I’aanathuth Thoolibiin) Syaikh Muhammad Said Babsail, Syaikh ‘Umar Hamdan. Ketiganya merupakan ulama berpengaruh dalam tradisi sunni kontemporer.
Setelah belajar di Hadramaut, Habib Ali Kwitang kemudian melanjutkan pencarian ilmunya ke Tanah Suci Makkah dan Madinah. Habib Ali pun kembali ke Tanah Air untuk memulai tugas keulamaan, tepatnya pada 1889 M setelah delapan tahun belajar di kedua negara tersebut.
Setiba di Tanah Air, Habib Ali Kwitang kembali menuntut ilmu ke sejumlah ulama seperti Habib Husein bin Muchsin Alatas dan Habib Usman bin Yahya, seorang Mufti yang berada di Jakarta. Habib Ali Kwitang juga menimba ilmu kepada sejumlah habib terkenal yang ada di Bogor, Pekalongan, Surabaya, Bangil, dan Bondowoso.
Pilihan Editor: Sandiaga Uno Ziarah ke Makam Habib Kwitang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.