Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah DKI menempatkan truk pemadam kebakaran hingga pompa mobile ke titik-titik cekung untuk mengantisipasi banjir kemarin malam. Menurut dia, lokasi cekung berpotensi banjir, sehingga membutuhkan alat untuk memompa air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Di situlah jawaban mengapa sumur resapan itu penting. Sumur resapan itu penting untuk daerah yang cekung," kata dia di Jakarta Recycle Centre, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anies merespons banjir Jakarta yang terjadi kemarin malam. Air membanjiri 31 RT dan enam ruas jalanan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini bahkan sempat meninjau pintu air di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan.
Menurut dia, air akan mudah mengalir di daerah yang tak cekung. Sementara solusi banjir di daerah cekung adalah sumur resapan.
Namun, hingga kini penanganan banjir di titik-titik cekung itu masih mengandalkan pompa
"Di daerah-daerah yang cekung ketika terjadi hujan dengan volume yang amat tinggi lalu diandalkannya pompa untuk mengalirkan ke tempat lain," jelas dia.
Anies tak mendetailkan daerah cekung mana saja yang segera membutuhkan sumur resapan. Dia juga tidak menjelaskan bagaimana pembangunan sumur resapan di daerah cekung ini.
Hujan Sejak Siang, 16 RT di Jakarta Terendam Banjir Hingga 1 Meter
Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Selasa siang hingga petang menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyiagakan petugas untuk memantau genangan yang ketinggiannya hingga satu meter.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022.
Menurut Insaf, BPBD DKI sudah berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga dan Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan. Dalam upaya mempercepat banjir surut itu, BPBD juga bekerja sama dengan lurah dan camat setempat.
BPBD DKI mencatat setidaknya ada 16 RT dan tujuh ruas jalan di Jakarta terendam genangan air akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan Kali Krukut dan Kali Mampang meluap.
Hingga pukul 16.00, BPBD mencatat ketinggian genangan air di beberapa wilayah mencapai satu meter. "Terdapat 7 ruas jalan tergenang dan 16 RT atau 0,053 persen dari 30.470 RT di DKI Jakarta yang tergenang dengan ketinggian lebih dari 40 cm," tulis keterangan BPBD DKI Jakarta.
Wilayah yang terdampak banjir pada Selasa sore adalah:
Kelurahan Cipete Utara
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 100 cm (di wilayah yang berbatasan langsung dengan kali krukut)
- Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan luapan kali krukut.
Kelurahan Pela Mampang
- Jumlah: 13 RT
- Ketinggian: 100 cm (di wilayah yang berbatasan langsung dengan kali krukut dan kali mampang)
- Penyebab: Curah Hujan Tinggi, luapan kali Krukut dan kali Mampang.
Tujuh jalan tergenang yakni:
- Jalan Pangeran Antasari No.88, RT.7/RW.7 Kecamatan Cilandak, Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Ketinggian air 20 cm.
- Jalan RS Fatmawati 15 Kecamatan Cilandak, Kelurahan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan. Ketinggian air 20 cm.
- Jalan Jenderal Gatot Subroto Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Ketinggian air 20 cm.
- Jalan Tegal Parang Selatan Kecamatan Mampang Prapatan, Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Ketinggian air 20 cm.
- Jalan Raya Raden Inten II, Kecamatan Duren Sawit, Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur. Ketinggian air 20 cm.
- Jalan Taman Mini 1 Kecamatan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Ketinggian air 30 cm.
- Jalan Raya Kalimalang Kecamatan Makasar, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Ketinggian air 45 cm.
BPBD DKI Jakarta menyatakan tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir dan genangan. "BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi," ujar Insaf.