Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jeroan atau bagian dalam hewan yang disembelih, seperti sapi dan ayam, menjadi salah satu santapan favorit banyak orang Indonesia. Bagian yang disebut jeroan biasanya hati, ampela, usus, jantung, sampai lambung, kecuali otot dan tulang. Tapi yang paling favorit adalah bagian hati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski nikmat disantap, makanan yang berbahan dasar jeroan perlu diperhitungkan konsumsinya. Alasannya, bagian tubuh ini mengandung kolesterol yang cukup tinggi, melebihi kebutuhan harian orang yang sehat.
Dokter spesialis gizi klinik Diana Suganda mengungkapkan, kebutuhan kolesterol seseorang sekitar 200-300 miligram per hari. Tapi dari 100 gram hati ayam saja, asupan kolesterol sudah lebih dari kebutuhan.
“Di sini kita lihat kalo per 100 gram hati ayam mengandung 345 mg kolesterol, weeeewwww udah melebihi kebutuhan harian yaaaa,” kata dia dalam unggahan di Instagram, Selasa, 18 Januari 2022. Dia juga menunjukkan data kandungan gizi hati ayam.
“Anggaplah kita punya kuota kolesterol per hari 300 gram, lahhh dari hati ayam aja udh lebihhhh gaessss.. belum lagi dari sumber lainnya yaaaa,” dia menambahkan.
Kandungan kolesterol hati sapi hampir sama, tapi sedikit lebih rendah. Diana mengatakan, per 100 gram hati sapi mengandung sekitar 275 miligram kolesterol. Bandingkan dengan daging sapi bagian rendah lemak yang “hanya” mengandung 71 miligram kolesterol.
Kolesterol dalam jumlah yang seimbang dibutuhkan tubuh, termasuk untuk pembentukan dan pemeliharaan membran dan struktur sel, juga membentuk sejumlah hormon. Namun, jika berlebihan, lemak ini akan membahayakan kesehatan.
“Nah, kalo jumlahnya berlebihan, lama2 akan terbentuk plak di pembuluh darah kita, nahhh sehingga meningkatkan risiko PJK (penyakit jantung coroner) hipertensi, serangan jantung, stroke,” tulis dia.
Selain itu, makan jeroan berlebihan juga meningkatkan risiko penyakit ginjal. Alasannya, jeroan mengandung tinggi purin yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan terbentuknya kristal asam urat.
“Kristal asam urat ini yg bisa menimbulkan gangguan di sendi dan juga ginjal.. jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjal,” kata Diana.
Lalu, apakah minum obat-obatan setelah makan jeroan bisa membantu? Diana mengatakan, obat-obatan yang bersifat fat blocker hanya bisa menghambat penyerapan lemak sepertiga, dua per tiga lagi akan tetap terserap oleh tubuh.
“Udah paling bener ya asupannya aja yg dikurangi, apalagi kalian yg ada masalah kolesterol tinggi yaaa.. bhaayyy deh jeroannn,” Diana menjelaskan.
Baca juga: Ketahui 4 Manfaat Jeroan Ayam, tapi Jangan Dimakan Berlebihan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.