Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telur angsa jarang terlihat di pasar swalayan, tak seperti telur ayam atau bebek. Dari bentuk sampai khasiatnya, telur angsa dan telur ayam memiliki beberapa perbedaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis telur yang lebih baik bisa ditentukan melalui selera dan keperluan pribadi. Dilansir dari Organic Authority, perbedaan telur angsa dengan telur ayam dapat dilihat secara langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertama, telur angsa lebih besar sekitar tiga kali lipat daripada telur ayam. Cangkangnya juga lebih keras dan bermanfaat karena berarti telur angsa memiliki waktu simpan yang lebih panjang. Telur angsa dapat disimpan selama sekitar enam minggu di kulkas.
Telur angsa. TEMPO | Yayuk Widiyarti
Kulit telur angsa selalu putih, sedangkan cangkang telur ayam bisa berwarna cokelat atau putih, tergantung jenis ayamnya. Setelah dipecahkan, dapat dilihat bahwa kuning telur angsa lebih kencang dibanding telur ayam. Telur angsa juga memiliki rasio kuning ke putih telur yang lebih tinggi daripada telur ayam.
Mungkin tidak mengherankan jika telur angsa lebih besar daripada telur ayam karena memiliki kalori yang lebih banyak. Telur angsa rata-rata memiliki 266 kalori versus 72 kalori di dalam telur ayam. Selain itu, telur angsa memiliki nutrisi dan vitamin yang lebih banyak.
Secara khusus, dibanding telur ayam, telur angsa memiliki lebih banyak vitamin A, D, dan E, serta lebih banyak vitamin B, seperti asam panotenat, B-12, riboflavin, tiamin, folat, dan B-6.
Banyak yang mengatakan telur angsa juga lebih kering dibanding telur ayam. Tak heran bila harga telur angsa juga lebih mahal bila dibanding telur ayam atau itik.