Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia tampak gundah. Matanya memandang jauh. Wajahnya wajah seorang yang cemas akan masa depan. Sekitar dua tahun lalu, di Hotel Sul-tan, Banda Aceh, Tempo menemuinya. Teungku A-dnan PMTOH, penutur hikayat Aceh itu-lahir di Meukek, Aceh Selatan, Desember 1931-mengeluh, "Sampai sekarang belum ada yang menjadi peng-ganti saya."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo