Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Jumat pagi dimulai dari warga Bojong Koneng usir pendemo berbaju Jokowi-Ma'ruf Amin depan rumah Rocky Gerung. Mereka beralasan para pendemo membuat keonaran karena lempar telur busuk.
Berita terpopuler lain adalah fakta terkini dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia 2023. Kuasa hukum 7 kontestan menyebut korban diminta pose menantang dan hanya difoto dengan kamera ponsel.
Berita terpopuler ketiga soal demo buruh piknik di Jakarta untuk tunggu Jokowi. Mereka duduk sekadar minum kopi dan istirahat di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin, sambil menunggui presiden.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Jumat, 11 Agustus 2023:
1. Warga Usir Pendemo Berbaju Jokowi-Ma'ruf Amin Depan Rumah Rocky Gerung
Viral di media sosial, warga mengusir atau membubarkan aksi demo di depan rumah Rocky Gerung di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor. Warga yang mengusir pendemo beralasan karena aksi mereka mengganggu warga sekitar, serta membuat keonaran. Terlebih aksi pelemparan telur ke rumah Rocky Gerung, dinilai menyebabkan bau terhadap beberapa cafe atau restoran yang ada di sekitar rumah Rocky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Betul, aksi mereka mengganggu lalu lintas. Terus kan di sini juga banyak tempat wisata kuliner, mereka lemparin telur ke rumah Rocky Gerung, itu baunya sampe ke resto yang ada. Menyebabkan pengunjung tidak nyaman saat makan," ucap Royani, warga sekitar dikonfirmasi Tempo perihal aksi yang pendemo yang diusir di sosial media. Kamis, 10 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aksi pembubaran pendemo berbaju Jokowi-Maruf Ami itu dibagikan oleh akun korban ceklis satu yang diunggah di akun twitter dengan judul 'Sudah muak! Warga usir relawan Jokowi dari rumah Rocky Gerung'. Unggahan tersebut, mendapat 24,3 ribu tayangan dan dibagikan sebanyak 63 kali.
Dalam video tersebut, pendemo diduga melakukan aksi demo ilegal atau tidak memiliki ijin dari aparat penegak hukum atau APH. Sebab, menurut warga yang membubarkan, aksi mereka itu tidak dikawal oleh APH. Sehingga, warga yang merasa terganggu pun membubarkan aksi mereka itu.
"Aksi kalian tidak berijin, mana APH. Kalau berijin pasti dikawal APH, ini tidak ada. Mana bukti kalau aksi kalian mendapat ijin, mana suratnya. Minggir sana, jangan ganggu jalan. Silahkan kalau berijin atau dikawal APH," kata warga dalam video tersebut.
Tempo coba menghubungi dan mengkonfirmasi kepada pemerintah Desa Bojong Koneng, Camat Babakan Madang dan Kepala Polisi Sektor Babakan Madang. Namun, mereka tidak dapat dihubungi dan tidak membalas pesan yang Tempo kirimkan ke nomor telepon dan WA mereka.
Sementara kepala unit reserse kriminal Polsek Babakan Madang, Inspektur Satu Ari Badau mengatakan, bahwa warga sebelum membubarkan aksi para pendemo mempertanyakan surat izin menggelar aksi demo di depan rumah Rocky Gerung. Karena peserta aksi tidak dapat menunjukkan surat izin menggelar aksi, warga pun membubarkan mereka karena keganggu.
"Jadi kemarin kami ke lokasi juga, menanyakan dan memediasi warga dan massa. Warga mempertanyakan surat ijin aksi, namun massa tidak dapat menunjukan. Itu alasannya kenapa warga membubarkan. Selain itu, memang warga juga merasa terganggu dengan aksi mereka. Aksinya mengganggu lalu lintas juga dan pengendara yang melintas," kata Ari dikonfirmasi Tempo.
Selanjutnya fakta terkini dugaan pelecehan Miss Universe...
2. 4 Fakta Terkini Dugaan Pelecehan Miss Universe: Pose Menantang dan Difoto Pakai HP
Mellisa Anggraini, kuasa hukum sejumlah finalis Miss Universe Indonesia 2023, mengungkapkan sejumlah fakta terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami kliennya. Menurutnya, sejumlah korban finalis Miss Universe diminta pose menantang tanpa busana dan difoto menggunakan handphone (HP).
Mellisa mengungkapkan jumlah korban dugaan pelecehan diduga mencapai 30 orang. Lantas, apa lagi fakta yang diungkap Mellisa? Berikut rangkuman pernyataan Mellisa.
Difoto pakai hp
Dilansir dari Tempo, Mellisa menjelaskan bahwa foto tanpa busana para korban diambil menggunakan kamera HP.
"Tidak ada fotografer di sana. Ini diambilnya pakai kamera handphone. Nah, ini yang salah. Diambilnya pakai handphone oleh pelaksana," kata Mellisa saat mendampingi kliennya menghadiri pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Rabu kemarin, 9 Agustus 2023.
Mellisa mengaku bingung mengenai motif terduga pelaku yang mengambil foto tanpa busana para finalis Miss Universe Indonesia menggunakan HP.
"Kan ada yang cuma pake underwear di bawah gitu, bahkan untuk sekadar pake nipple pad aja enggak boleh. Apa sih sebenarnya motifnya?" jelas Mellisa.
Korban diduga mencapai 30 orang
Mellisa mengungkapkan bahwa jumlah korban dugaan pelecehan Miss Universe Indonesia dengan cara foto tanpa busana kini mencapai 30 orang. Meski begitu, baru 7 orang yang memberikan kuasa kepada Mellisa sebagai kuasa hukum.
"Sebenarnya yang mengalami (dugaan pelecehan seksual) ada 30 orang. Tapi yang baru yang memberikan kuasa ada 7 orang. Berjalannya waktu, ini terus bertambah," ujar Mellisa.
Relasi kuasa
Finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga mengalami pelecehan itu, kata Mellisa, mengaku kebingungan, takut, dan sangat malu, tapi tidak ada yang berani menolak instruksi. "Jadi teman-teman ini tertekan, ada relasi kuasa di situ," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi, lanjut Mellisa, saat finalis sedang mengikuti body checking yang dilakukan oleh panitia dan hanya mengetahui bahwa ada fitting pakaian.
"Ada yang bilang sudah mau menangis mukanya, ada yang menangis setelah dilakukan," tutur Mellisa.
Disuruh telanjang dan pose menantang
Mellisa juga mengatakan, para korban disuruh telanjang -hanya menyisakan celana dalam- dan diminta melakukan pose menantang. Mereka, kata Mellisa, diminta mengangkat satu kaki kemudian difoto menggunakan HP.
“Itu dilakukan di satu bagian sebuah ruangan yang hanya dibuatkan bilik seadanya,” ujarnya.
Melissa menyebut dugaan COO (chief operation officer) yang melakukan pemotretan. Selain COO, sejumlah orang lain juga berada dalam ruangan yang sama, baik laki maupun perempuan.
Laporan diterima Polda Metro Jaya
Menurut Mellisa, korban tidak berani menolak walau merasakan pergolakan batin. Hingga akhirnya, mereka memberanikan diri melapor ke Polda Metro Jaya pada Senin, 7 Agustus 2023.
Laporan itu diterima pihak kepolisian Polda Metro Jaya dengan nomor register STTLP/B/4598/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Mellisa mengatakan belum pernah ada perlakuan seperti ini dalam acara Miss Universe. Kalau pun ada body checking, kata Mellisa,semestinya tidak dilakukan sembarangan. "Mesti di tempat tertutup dan menjaga privasi peserta," ujarnya.
Selanjutnya demo buruh sebut piknik di Jakarta sambil tunggu Jokowi...
3. Sebut Piknik di Jakarta, Demo Buruh Hari Ini Bertekad Tunggui Jokowi
Demo buruh di kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis 10 Agustus 2023, membawa empat tuntutan. Keempatnya adalah pencabutan UU Cipta Kerja (terutama klaster ketenagakerjaan), pencabutan UU Kesehatan, Pencabutan UU Pengembangan dan Penyaluran Sektor Keuangan, serta mewujudkan Sistem Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat.
“Itu tujuan utama pada hari ini,” ujar Budi Santoso, Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri, salah satu komponen dalam unjuk rasa itu, saat ditemui di lokasi.
Massa ribuan orang yang seluruhnya bergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh, kata Budi, berasal dari berbagai organisasi. Mereka mulai dari federasi dan konfederasi. Tapi ada pula mahasiswa, petani, pegiat lingkungan, alumni STM, juga kalangan masyarakat lainnya. “Total ada estimasi yang masuk sekitar 30 ribuan,” ujar Budi.
Budi menyampaikan target unjuk rasa mendapatkan ruang negosiasi karena mereka telah menyiapkan draf atas UU yang dipersoalkan. Bahkan jika itu harus menunggui Presiden Joko Widodo kembali ke Istana Merdeka. “Infonya semalam Pak Jokowi ke luar dari Istana. Kami akan tunggu sampai beliau datang lagi dan berkenan untuk bertemu kami.”Demo buruh masih berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023. Demo yang menuntut kenaikan upah minimum sebesar 15 persen tahun 2024, serta meminta pemerintah dan DPR mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja itu masih berlangsung sampai pukul 22.34 WIB. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ribuan masa dari kelompok buruh melakukan aksi dikawasan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023. Aksi yang diikuti ribuan buruh dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan kelompok buruh lainya itu menuntut kenaikan upah minimum sebesar 15 persen tahun 2024, serta meminta pemerintah dan DPR mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menurut Budi, prosedur demonstrasi yang ada melarang aksi melewati pukul 18. Tapi tak melarang keberadaan para buruh jika hanya duduk-duduk sekadar minum kopi dan istirahat di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin, sambil menunggui presiden.
“Maka itu kami bilang bahwa hari ini piknik di Jakarta. Kan tidak ada larangan piknik, duduk-duduk, di manapun di wilayah Jakarta,” katanya.
Pilihan Editor: Rocky Gerung: Hentikan Persekusi ke Saya