Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Terkait viral di Twitter soal gaji 8 juta ditolak, pengusaha pengembang property Fithor Muhammad mau membayar Rp 20-30 juta bagi lulusan baru di perusahaannya.
Lulusan Fakultas Teknik Industri Universitas Indonesia angkatan 2011 itu mengaku telah membayar sebesar itu bagi karyawannya. “Take home pay sampai Rp20-30 juta, setelah bekerja dua tahun,” katanya, Senin, 29 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun pesimis lulusan baru yang melamar di perusahaannya bisa meraih pendapatan sebesar itu, ia tetap membuka tantangan. Fithor pun membocorkan beberapa syaratnya. “Contohnya dia masuk kemudian mampu meningkatkan penjualan sekian kali lipat,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syarat prestasi lainnya seperti menekan banyak biaya pengeluaraan perusahaan. Pendapatan Rp20-30 juta itu menurutnya bukan gaji pokok dan tunjangan melainkan performa kinerja karyawan. Perusahaan yang didirikan pada 2013 itu katanya banyak merekrut staf berusia dibawah 30 tahun.
Setiap pekan masuk ratusan aplikasi ke kantornya, namun banyak yang ditolak termasuk lulusan Universitas Indonesia. Alasannya karena banyak yang tidak sesuai kriteria dan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan. “Susah cari karyawan yang kompeten padahal penganguran banyak,” kata dia.
Dia mengakui ada faktor sesama almamater dalam penerimaan kerja. Nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) ketika kuliah pun jadi pertimbangan. Namun kemampuan pelamar lebih diperlukan untuk bekerja. “Public harus tahu juga nggak mentang-mentang lulusan anu, karena kompetensi yang diuji dalam bekerja,” katanya.
Fithor ikut menanggapi keriuhan di media sosial soal gaji 8 juta belakangan ini. Seseorang yang mengaku sarjana baru lulus (fresh graduate) dari Universitas Indonesia (UI) berkomentar soal tawaran gaji Rp8 juta dari sebuah perusahaan lokal saat wawancara pekerjaan.
"Helloo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI pak!! Universitas Indonesia. Level UI mah udah perusahaan LN , kalo lokal mah oke aja asal harga cucok."