Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis menjelaskan bahwa viralnya pernyataan salah satu alumni baru melalui media sosial yang menolak gaji 8 juta merupakan pilihan personal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anis, itu bukan menjadi sikap dari seluruh alumni Universitas Indonesia. "Itu individu orang, tidak bisa digeneralisir," kata dia di Kampus UI, Depok, Rabu, 31 Juli 2019
Mengenai standar gaji bagi lulusan baru, Anis menyebut tidak punya patokan besaran gaji minimal yang harus didapatkan. "Kita serahkan pada pasar, itu individu orang saja," ujarnya.
Media sosial sebelumnya sempat diramaikan tagar #gaji8juta. Sebuah tangkapan layar Instastory seseorang mengaku sarjana baru lulus (freshgraduate) dari Universitas Indonesia (UI) menjadi viral. Ia berkomentar soal sebuah perusahaan lokal yang menawarinya gaji Rp 8 juta dalam sebuah wawancara pekerjaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Helloo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI pak!! Universitas Indonesia. Level UI mah udah perusahaan LN , kalo lokal mah oke aja asal harga cucok."
Anis menambahkan sebuah perusahaan dalam merekrut karyawan memiliki mekanisme tersendiri. Menurut dia, calon karyawan harus melalui proses wawancara untuk mengetahui kapasitas pada posisi yang dibutuhkan.
"Kalau ada kecocokan, silahkan bernegosiasi," kata dia.
Nominal gaji, menurut Anis, biasanya tidak dicantumkan secara tertulis dalam info lowongan kerja. "Nanti waktu wawancara, tergantung negosiasisnya seperti apa, ini (dan) itu," ujarnya.
Topik gaji 8 juta ini pun menuai beragam komentar dari banyak pihak, termasuk Ikatan Alumni UI (Iluni). Ketua Iluni, Arief Budhy Hardono menduga unggahan itu dilakukan alumni muda UI. Menurut Arief, isi unggahan tersebut menggambarkan pola komunikasi di antara generasi milenial. Saat ini, kata Arief sudah menjadi fenomena ketika alumni muda UI berani menyampaikan determinasinya. Mereka sadar harus kreatif, kontributif, dan produktif sehingga bisa mendapatkan benefit yang lebih baik.