Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang memperlihatkan Ustad Abdul Somad (UAS) sedang mempromosikan kapsul atau metode untuk mengobati sakit prostatitis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video itu memperlihatkan UAS mengenakan jaket batik biru menyampaikan ceramah, namun topiknya bukan ajaran agama Islam, melainkan keluhan penderita prostatitis dan metode atau kapsul untuk mengatasinya. Berikut audio yang diucapkan Abdul Somad: “Di indonesia tidak tahu bagaimana mengobati prostatitis! dari gejala pertama hingga kanker prostat hanya selangkah! wawancara lengkap dengan profesor terkenal dari indonesia!"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, benarkah video itu menunjukkan UAS mempromosikan metode dan kapsul untuk mengobati prostatitis?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tempo memverifikasi konten tersebut menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Faktanya, video Abdul Somad tersebut telah diubah dari aslinya menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Video
Video aslinya ditemukan di saluran YouTube UAS, yakni Ustadz Abdul Somad Official, yang diunggah tanggal 9 April 2022. Ia sedang menceritakan rencana umrahnya bersama rombongan yang dilayani sebuah perusahaan tour and travel di Jambi.
Setelah dicermati sampai akhir, UAS dalam videonya tidak menyinggung penyakit prostatitis sama sekali. Ia menceritakan manfaat umrah, persiapan-persiapan yang disarankan, serta gambaran pelaksanaannya di Arab Saudi.
Tempo juga memindai video yang beredar menggunakan aplikasi pendeteksi konten berbasis AI (kecerdasan buatan), Truemedia.org [arsip]. Hasilnya menunjukkan terdapat sejumlah bukti kuat bahwa video yang beredar direkayasa menggunakan teknologi AI, terutama rekayasa suara yang probabilitasnya mencapai 100 persen.
Waspadai Hoaks Promosi Obat
Dilansir Tempo, pakar media dari Universitas Tarumanegara, Budi Utami, mengatakan pemerintah harus memperhatikan semakin bertambahnya hoaks yang digunakan untuk mempromosikan obat. Caranya melakukan edukasi dengan benar melalui media sosial.
"Banyak juga produk-produk kesehatan yang sebenarnya promosi produk, tetapi untuk meyakinkan masyarakat dia akan coba menyebut sudah teruji di Amerika misalnya, atau testimoni dari tokoh. Padahal kita tidak tahu kebenarannya, ini perlu diwaspadai," kata Budi.
Apalagi beberapa hoaks seperti itu telah terungkap menggunakan sosok tokoh terkenal dan deepfake atau pemalsuan video menggunakan AI, sehingga meningkatkan potensi dipercaya masyarakat. Misalnya yang mengatakan dr Terawan nyatakan kemanjuran obat diabetes, serta Desi Anwar dan Tri Rismaharini promosikan obat mata.
Dilansir Antara, perusahaan keamanan digital, Kaspersky, membagikan saran agar masyarakat bersama-sama terhindar dari penipuan menggunakan deepfake. Pertama, mengedukasi diri, keluarga dan orang dekat lainnya. Kedua, menggunakan sumber berita yang berkualitas baik. Ketiga, masyarakat disarankan bersikap skeptik atau tidak mudah percaya pada video tokoh tertentu, meskipun wajah dan suaranya mirip. Keempat, mereka mendorong protokol dasar yang baik, seperti trust but verify (percaya tapi verifikasi).
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan Ustadz Abdul Somad (UAS) sedang mempromosikan kapsul atau metode untuk mengobati prostatitis adalah klaim keliru.
Dalam video aslinya, sesungguhnya UAS sedang membahas persiapan dan proses umrah di Arab Saudi. Namun video direkayasa menggunakan deep fake sehingga seakan-akan sedang mempromosikan obat.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]