Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang game battle royale Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) mendaftarkan gugatan ke Pengadilan California, AS, pada Senin lalu, 10 Januari 2022. PUBG menggugat pengembang dua mobile game atas tuduhan penjiplakan PUBG: Battlegrounds. Tak hanya dua itu, Krafton—pengembang PUBG—juga menyeret Apple dan Google karena tuduhan mendistribusikan game-game illegal tersebut di toko aplikasi masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krafton bahkan menuduh Google menyediakan video-video YouTube berisi gameplay dari dua game yang bermasalah tersebut. Video-video YouTube juga disebut digunakan untuk begitu banyak unggahan berisi film ficer panjang berbahasa Cina yang tidak lain sebuah pelanggaran yang begitu telanjang atas dramatisasi live-action Battlegrounds.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Game yang dimaksud Krafton adalah Free Fire dan Free Fire Max, yang ditawarkan Garena sebagai pengembangnya. Pada App Store dan Google Playstore, mereka muncul sebagai Garena Free Fire dan Garena Free Fire Max. Keduanya tersedia gratis dengan pembelian in-app.
Dalam gugatan yang didaftarkannya, Krafton menyatakan:
Free Fire dan Free Fire Max telah secara ekstensif menjiplak begitu banyak aspek dari Battlegrounds, baik secara individual maupun kombinasi, termasuk fitur ‘air drop’ pembuka game yang unik, struktur dan permainan game, kombinasi dan seleksi persenjataan, baju zirah, dan obyek unik, lokasi, dan keseluruhan pilihan dari skema warna, material dan tekstur.
Kemiripan game Free Fire dengan PUBG: Battlegrounds yang diungkap dalam gugatan Krafton kepada Garena. Foto : PUBG
Krafton menuduh Garena telah menghasilkan ratusan juta dolar dari penjualan apps dan bahwa Apple dan Google juga sama telah mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang substansial dari distribusi Free Fire.
Krafton mengaku pada 21 Desember telah mengambil beberapa tindakan sebelum gugatan dilayangkan. Krafton merinci, di antaranya, meminta Garena untuk segera berhenti eksploitasi Free Fire dan Free Fire Max, dan menduga permintaannya itu telah diabaikan.
Krafton juga meminta Apple dan Google untuk stop menyebarluaskan game-game itu, yang masih ada dalam toko aplikasi keduanya; Krafton juga meminta YouTube menghapus video-video yang menampilkan gameplay Free Fire dan Free Fire Max termasuk unsur-unsur yang secara gamblang melanggar hak cipta Battlegrounds, yang menurut Kraftoon, YouTube juga belum memenuhi permintaan itu.
Krafton juga menyertakan catatan kalau Garena menjual sebuah game di Singapura pada 2017 yang menjiplak PUBG: Battlegrounds. Apple and Google belum memberikan komentarnya atas gugatan ini. Sedangkan Jason Golz, juru bicara perusahaan induk Garena, Sea, mengatakan kalau klaim oleh Krafton tak berdasar.
THE VERGE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.