Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi yang semakin maju telah meningkatkan frekuensi penipuan daring, terutama yang menggunakan metode tautan atau link berbahaya. Metode ini sering kali membuat banyak orang tertelan dalam skema penipuan hanya karena mereka mengklik link yang tampak tidak berbahaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, jika link tersebut diklik, korban akan dialihkan ke situs web tiruan yang umumnya meminta login atau kode OTP. Situs tersebut bahkan dapat infektif bagi perangkat korban dalam waktu singkat. Karena itu, penting untuk memeriksa dahulu apakah suatu link berbahaya atau tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa situs atau platform yang dapat digunakan untuk mengecek sebuah link berbahaya atau tidak:
1. Laporan Transparansi Google
Fasilitas ini dapat membantu menjaga dari jenis penipuan yang sama dengan melakukan pengecekan tentang malware dan risiko phishing. Penggunaannya dapat mengurangi risiko penipuan link palsu sehingga potensi gangguan minimal.
2. Norton Safe Web
Langkah alternatif yaitu cukup menyalin URL ke kotak centang dan kemudian tekan tombol Search. Hasilnya, Norton akan menunjukkan peringkat dan memberikan ulasan komunitas terkait situs web. Menariknya, pengguna juga dapat menambahkan opini dengan bergabung bersama komunitas pemeriksa link.
3. Scan URL
Situs web independen ini memfasilitasi pengiriman query link melalui koneksi HTTPS yang aman. Layanan ini efektif dalam memeriksa link spam dan memberikan panduan kepada penggunanya untuk menghindari link bermasalah, sehingga pengguna dapat lebih aman dan nyaman selagi browsing di internet.
4. VirusTotal
Platform ini memiliki alat analisis multifungsi berdasarkan browser yang menganalisis file dan URL mencurigakan untuk mendeteksi adanya malware. Alat ini sangat bermanfaat bagi pengguna untuk menghindari jebakan link palsu.
Pilihan Editor: 15 Cara Mengatasi "Your Connection is not Private" di Chrome