Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seiring menjamurnya berbagai platform media sosial, tidak ada salahnya bagi pengguna untuk melindungi privasi dan data pribadinya. Pasalnya, perlindungan terhadap privasi di media sosial adalah kunci utama keamanan diri dari risiko kekerasan atau kejahatan dunia maya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kasus kejahatan terbesar dengan memanfaatkan kebocoran data pribadi pernah mencuat pada 2018 silam. Perusahaan analisis data asal Inggris, Cambridge Analytica telah menyalahgunakan 50 juta data pengguna Facebook untuk kepentingan pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak hanya itu, bahkan menurut laporan Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM) selama masa pandemi jumlah kasus penyalahgunaan data pribadi meningkat drastis. Maraknya skandal pencurian privasi dan data pribadi tersebut membuat masyarakat jadi kian sadar akan pentingnya perlindungan data pribadi.
Lantas, bagaimana tips melindungi privasi dan data pribadi?
Melansir situs aptika.kominfo.go.id, data pribadi, atau juga dikenal sebagai PII (personally identifiable information), adalah suatu atau sekelompok hal atau informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, melacak, atau merujuk individu tertentu secara spesifik.
Sementara yang dimaksud privasi adalah batasan atas diri atau informasi mengenai diri dari jangkauan mata publik. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk melindungi privasi dan data pribadi agar tidak disalahgunakan, sebagaimana dikutip dari buku panduan Memahami dan Menyikapi Kekerasan Berbasis Gender Online oleh SAFEnet. Di antaranya sebagai berikut:
- Gunakan kata sandi kuat dan nyalakan verifikasi login
Cegah peretasan akun media sosial dengan menggunakan kata sandi yang kuat (panjang dan mengandung unsur huruf, angka, dan simbol) dan aktifkan verifikasi login. Dalam beberapa platform media sosial verifikasi login disebut dengan istilah 2-Step Verification atau 2-Factor Authentication. Berlakukan juga hal ini untuk email pribadi.
- Hati-hati dengan URL pendek
Ada potensi bahaya ketika mengklik URL yang dipendekkan. Bila berasal dari akun yang mencurigakan, bisa saja URL tersebut mengarahkan pada ke situs-situs berbahaya atau jahat yang dapat mencuri data pribadi.
- Lakukan data detox
Tactical Tech dan Mozilla telah menyusun data detoks untuk mengecek keberadaan data diri pribadi di Internet. Silakan coba data detox agar dapat menjadi pribadi yang lebih mempunyai kendali atas data diri di ranah online dengan mengakses https://datadetox.myshadow.org .
- Cek dan atur ulang pengaturan privasi
Sesuaikan pengaturan privasi media sosial dengan level kenyamanan diri dalam berbagi data pribadi. Misalnya mencakup nama, foto, nomor ponsel, lokasi, dan aplikasi yang diberikan akses atas akun media sosial yang dimiliki. Kendalikan sendiri siapa atau apa saja yang dapat mengakses data pribadi tersebut.
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.