Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Twitter dan Meta, Amazon dikabarkan akan menyusul dengan pengumuman pengurangan karyawan besar-besaran. PHK kali ini akan menjadi yang paling signifikan dalam sejarah Amazon dan melanjutkan gelombang pemecatan massal di industri teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagian yang terdampak paling besar adalah bisnis perangkat perusahaan yang mencakup banyak produk bertenaga Alexa, sumber daya manusia, dan unit ritelnya. Sebagai illustrasi dari besarnya Amazon--dan dampak PHK massal kalau benar terjadi, Times pernah mengatakan 10 ribu pekerja akan mewakili satu persen dari keseluruhan tenaga kerja di Amazon.
Ada indikasi baru-baru ini bahwa Amazon mungkin memikirkan kembali prioritas-prioritas dari unit-unit yang dimilikinya. Paling tidak, CEO Andy Jassy tampaknya bertekad untuk mengurangi pengeluaran.
“Kami optimistis tentang masa depan Alexa hari ini seperti sebelumnya, dan itu tetap menjadi bisnis dan area investasi penting bagi Amazon,” kata juru bicara Amazon Brad Glasser kepada The Verge. Dia menanggapi pemberitaan oleh The Wall Street Journal yang mengatakan perusahaan sedang menimbang perubahan dalam bisnis perangkat. Unit tersebut telah mencatat kerugian operasional sebesar US$5 miliar dalam beberapa tahun terakhir.
Proyeksi penurunan ekonomi AS telah menyebabkan raksasa teknologi secara signifikan memperlambat laju perekrutan mereka atau membekukannya sama sekali. Mirip dengan Meta, Amazon melihat momentum rekor kuntungan selama fase awal pandemi Covid-19 dan berinvestasi berlebihan berdasarkan rekor tersebut.
Pada awal November, Amazon mengatakan akan menghentikan perekrutan tambahan tenaga kerja perusahaannya. Times juga mencatat, perusahaan baru saja menggandakan batas gajinya untuk karyawan perusahaan awal tahun ini.
Beberapa perusahaan menyadari fakta bahwa PHK besar-besaran mengundang efek tertentu. Twitter, misalnya, dikabarkan telah meminta sebagian untuk kembali. Tapi, di lain pihak, kepemimpinan Elon Musk terus memangkas karyawan di bidang lain, dan baru-baru ini memberhentikan ribuan tenaga kontraknya.
PHK Amazon kemungkinan akan lebih diperhitungkan dan belum tentu akan dirasakan dalam rantai produk perusahaan yang akan datang. Mereka diperkirakan masih akan menempatkan ribuan orang di tempat yang strategis karena kemerosotan ekonomi global berlanjut.