Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Awas Social Spy WhatsApp, BSSN Telah Sebut Penipuan

Belakangan ini pengguna WhatsApp diramaikan dengan Social Spy. BSSN menyebut aplikasi itu termasuk penipuan. Kenapa? Simak selengkapnya berikut ini.

10 Februari 2023 | 07.24 WIB

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp menjadi salah satu platform pengiriman pesan yang banyak digunakan oleh berbagai generasi di Indonesia. Sayangnya, aplikasi tersebut sering justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab sebagai media penipuan atau scam. Social Spy WhatsApp adalah salah satu modus yang terjadi di tengah masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Social Spy merupakan situs web yang diaku bisa menyadap nomor WhatsApp. Penipu memanfaatkan rasa penasaran seseorang yang memang ingin menyadap nomor WhatsApp tertentu atau sekadar iseng menggunakannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, warganet perlu hati-hati atas kedok tersebut. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia pernah memperingatkan risiko penggunaan Social Spy pada April 2022 lalu.

Situs web Social Spy berada pada laman socialspy.info (Anda tidak disarankan untuk menuju situs web tersebut). Pada halaman depan Social Spy, tercantum langkah-langkah yang harus diikuti untuk menyadap WhatsApp target. Ada tiga langkah di sana.

Setelah memasukkan nomor telepon dan klik “Submit”, Anda akan diarahkan ke halaman human verification. Verifikasi dapat dilakukan dengan klik “Verify Through Survey” (verifikasi melalui survei). Anda kemudian disuguhi sejumlah survei yang dapat diisi. Sebelumnya, verifikasi juga pernah melalui kedok instal aplikasi-aplikasi tertentu.

Walau Anda telah menyelesaikan semua proses verifikasi, Social Spy tentu tidak akan benar-benar menyadap nomor WhatsApp yang ditargetkan. Secara logika, bukanlah hal yang mudah dan sederhana untuk bisa menyadap akun WhatsApp.

Modus ini bisa jadi dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mendapat responden survei atau penginstal aplikasi sebanyak-banyaknya dan menghasilkan uang. Data nomor telepon yang dimasukkan juga bisa saja disalahgunakan.

Dengan demikian, BSSN mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan apa pun yang berkaitan dengan WhatsApp. Baru-baru ini, modus penipuan yang bisa menguras isi rekening melalui dokumen WhatsApp juga tengah marak.

Tips Terhindar dari Penipuan di WhatsApp

Agar tetap aman dalam menggunakan internet dan media sosial, khususnya WhatsApp, simak sejumlah peringatan berikut.

1. Jangan terpancing dengan kedok-kedok seperti bisa menyadap nomor WhatsApp, bisa mendapatkan uang, atau yang lainnya. Sebagai pengguna media sosial yang bijak, Anda harus dapat menyaring informasi sebaik-baiknya. Jika tidak paham dengan informasi yang didapat, Anda bisa menanyakan hal itu kepada orang terdekat yang lebih mengerti.

2. Jangan asal klik tautan, dokumen, serta aplikasi yang mencurigakan atau tidak jelas siapa pengirimnya. Penipuan ini kerap terjadi dengan modus pengiriman resi paket, undangan online, dan lain-lain.

3. Langsung blokir kontak-kontak tidak dikenal yang mengirim pesan mencurigakan kepada Anda. Tetaplah ingat untuk tidak mengeklik tautan, dokumen, atau aplikasi apa pun yang dikirimkan.

4. Jangan pernah membagikan data pribadi seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat lengkap, NIK, nomor KK, nomor debit atau kredit, apalagi PIN atau kata sandi ke sembarang pihak. Jika memang langkah tersebut diperlukan, pastikan orang atau situs web tempat Anda membagikannya adalah kanal resmi yang terverifikasi. Sekali lagi, kalau Anda belum bisa membedakan kanal mana yang resmi dan yang bodong, tanyakan kepada orang terdekat yang lebih paham.

 

SYAHDI MUHARRAM | NIA HEPPY LESTARI 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus