Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

BRIN Sebut AI Berperan Penting dalam Sistem Pertahanan di IKN, Ini Alasannya

IKN yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memunculkan tantangan dalam perencanaan strategi pertahanan.

7 Maret 2024 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anto Satriyo Nugroho menilai keberadaan kecerdasan buatan (AI) memiliki peranan sangat penting sebagai salah satu pertahanan cerdas (smart defense) bagi keamanan bangsa dan negara, terutama di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pertama, sebagai alat yang bisa membantu memberikan keputusan dalam tata kelola organisasi, manajemen personal, manajemen anggaran, dan manajemen logistik. Kedua, sistem informasi operasional militer, dan ketiga, sebagai tools bagi penerapan teknologi sistem senjata,” ungkap Anto melalui keterangan tertulis, Kamis, 7 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, di sisi lain, Anto menilai bahwa penetrasi koneksi internet yang meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia menjadi salah satu ancaman bagi keamanan. “Pertumbuhan tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini hampir 79,5 persen jumlah penduduk Indonesia sudah terkoneksi internet,” ujarnya.

Menurut dia, IKN yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memunculkan tantangan dalam perencanaan strategi pertahanan. Pertama, IKN memiliki karakteristik geografi militer dengan faktor-faktor fisik, seperti relasi spasial, bentang wilayah darat, serta karakteristik perairan pesisir dan laut, yang berbeda dengan Jakarta. Hal ini, menurut Anto, memungkinkan ancaman terhadap keamanan IKN juga berubah dan bahkan berlipat ganda.

Terkait sistem pertahanan di IKN, Direktur Pengkajian Hankam dan Geografi Lemhanas Rolland D.G. Waha mengatakan, konsep pertahanan Indonesia harus mengikuti kondisi geografis di Indonesia yang nantinya akan menentukan alat utama sistem senjata (alutsista) yang diperlukan. Sehingga, tidak bisa memaksakan kondisi di negara lain.

“Desainlah smart defense ini berdasarkan apa yang kita miliki, bukan orang lain yang miliki,” ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus