Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Cara Mengidentifikasi Tautan Berbahaya di WhatsApp

Salah satu metode yang umum digunakan oleh para peretas adalah dengan menyebarkan atau mengirim tautan berbahaya di WhatsApp.

14 Januari 2025 | 14.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi WhatsApp. (knowitinfo.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mengidentifikasi tautan atau link mencurigakan di WhatsApp menjadi langkah preventif untuk melindungi akun WhatsApp dari ancaman siber yang semakin beragam. Salah satu metode yang umum digunakan oleh para peretas adalah dengan menyebarkan atau mengirim tautan berbahaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya, tautan ini memiliki ciri-ciri tertentu dan sering kali dikirim dengan penawaran diskon atau hadiah uang untuk menjebak korban. Misalnya, alamat website dengan link yang mencurigakan, bahasa yang digunakan dalam pesan WhatsApp terkesan mendesak atau memaksa, atau penawaran hadiah yang tidak masuk akal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahayanya, dengan hanya satu kali menekan link, pemilik akun langsung diarahkan ke situs berbahaya yang bisa mencuri informasi dan data pribadi. Karena itu, penting untuk mengenali tautan-tautan mencurigakan agar data pribadi tetap aman.

Berikut cara mudah mengidentifikasi link berbahaya di WhatsApp: 

1. URL Tidak Memiliki Sertifikat SSL

Salah satu tanda sebuah tautan atau link mungkin merupakan bagian dari upaya penipuan adalah tidak memiliki sertifikat SSL. Sertifikat SSL atau Secure Sockets Layer adalah sertifikat digital yang berfungsi untuk memastikan identitas sebuah website dapat diverifikasi dengan benar.

Tautan yang mengarah ke situs yang tidak memiliki SSL biasanya ditandai dengan memakai "http://" alih-alih "https://". Kode link “htps://” ini menunjukkan bahwa koneksi di laman tersebut tidak aman. Karena itu, penting untuk teliti dalam membuka link atau situs, terutama yang dikirim oleh orang tidak dikenal di WhatsApp. 

2. Domain yang Seluruhnya Berupa Angka

Hati-hati dengan alamat yang hanya terdiri dari angka karena ini bisa menjadi ciri dari link penipuan. Tautan yang menggunakan alamat IP angka, misalnya "http://101.10.1.101". Aturan semacam ini sering kali dipakai para peretas karena sulit dikenali dan tidak memberikan informasi yang jelas tentang identitas pemilik situs tersebut. Tautan seperti ini tidak sama dengan URL biasa yang biasanya memiliki informasi terkait nama domain dan pemiliknya. 

Alamat IP yang hanya berupa angka tidak dapat mendeteksi langsung pemilik atau pengelola situs, dan apa tujuan dari situs tersebut. Disarankan untuk tidak mengklik tautan seperti ini untuk menghindari pencurian data pribadi. 

3. Tautan Biasanya Menggunakan Tanda Hubung dan Simbol Umum

Situs web yang terpercaya umumnya memiliki alamat IP sederhana dan mudah diingat tanpa penggunaan tanda hubung atau simbol umum. Ini ditujukan untuk menunjukan keaslian dari situs tersebut. Para peretas biasanya menggunakan tanda hubung atau simbol umum untuk meniru situs terkenal. Tujuannya adalah agar target tidak menyadari perbedaan tautan dan mengklik tautan yang mereka kirim. 

Misalnya, alamat resmi dari Google adalah "www.google.com", sementara alamat yang dimodifikasi oleh penipu bisa berupa "www.google-search.com". Perlu diperhatikan meskipun nama domainnya terlihat mirip, ada tambahan simbol atau tanda hubung yang membedakan. Hal ini menandakan bahwa situs tersebut tidak dapat dipercaya. Karena itu, perlu untuk berhati-hati dan teliti dalam membaca link yang dikirimkan di pesan WhatsApp.

4. Cek Iklan dan Penulisan Situs

Dilansir dari situs resmi Kemenkominfo, salah satu tanda yang paling mencolok dari website berbahaya adalah banyaknya iklan atau iklan sangat berlebihan. Bentuk iklan biasanya beragam yang muncul di setiap sudut halaman, baik dalam bentuk pop-up, banner, maupun iklan video yang mengganggu. Tujuan dari iklan ini adalah agar pengunjung situs mengklik salah satu iklan dengan tujuan tertentu. 

Selain itu, penulisan dan penggunaan bahasa yang berantakan pada situs, atau banyaknya kesalahan ejaan atau tata bahasa yang abstrak menjadi indikasi bahwa situs tersebut tidak dapat dipercaya. 

5. Melakukan Cek Tautan di Google Transparency Report

Ketika menerima pesan di WhatsApp dari orang tidak dikenal dan si pengirim meminta untuk mengklik tautan, para pengguna bisa melakukan cek tautan di Google Transparency Report. Caranya mudah, cukup dengan mengunjungi alamat “https://transparencyreport.google.com/safe-browsing/search”. Kemudian salin link yang dikirim di pesan WhatsApp ke kolom “check site status” dan klik ikon kaca pembesar. Setelah itu akan muncul status terkini dari alamat website tersebut. Apabila status website aman, Google akan memberikan keterangan “no unsafe content found”. 

Aulia Ulva berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus