Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

CEO Alphabet dan Google Sebut 2025 Sebagai Tahun Krusial

CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai menyatakan, tahun 2025 akan menjadi tahun yang krusial bagi perusahaan teknologi digital ini.

2 Januari 2025 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
CEO Google Sundar Pichai meluncurkan situs baru Google.ai. Kredit: AOL/Engadget

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai mengatalan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang krusial bagi perusahaan. Google menghadapi tekanan besar dari berbagai pihak, mulai dari regulator, kompetitor, hingga tantangan internal dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu ancaman terbesar datang dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ), yang berpotensi memaksa Google melepaskan sejumlah produk andalannya, termasuk sistem operasi Android, peramban Chrome, dan mesin pencari. “Taruhannya sangat tinggi,” kata Pichai kepada karyawan Google dalam rapat internal yang digelar pada Desember 2024, dikutip dari Phone Arena, Kamis, 2 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Google juga sedang berlomba menjadi pemimpin dalam pengembangan AI di tengah persaingan ketat dengan perusahaan seperti OpenAI dan Perplexity. Perusahaan ini telah meluncurkan aplikasi Gemini untuk pengguna iOS, yang digadang-gadang sebagai inovasi penting dalam teknologi pencarian. “Produk-produk ini akan berkembang pesat selama satu atau dua tahun ke depan,” ujar Pichai.

Meski Google Search masih menjadi mesin pencari terbesar di dunia, AI mulai menggeser tren pencarian digital. Gemini sendiri mulai digunakan banyak pengguna sebagai alternatif Google Assistant, sementara Apple telah mengintegrasikan ChatGPT ke Siri.

Pada 18 Desember 2024, Google menggelar rapat strategi di Mountain View, California, untuk membahas tahun 2025. Dalam rapat tersebut, Pichai menegaskan pentingnya fokus pada pengembangan AI. “Taruhannya tinggi, dan Google harus fokus menemukan cara untuk memanfaatkan AI dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah pengguna,” katanya.

Tantangan Google tidak hanya datang dari inovasi teknologi, tapi juga dari persoalan hukum. Tahun 2024 merupakan tahun yang sulit bagi Google. Pada Agustus, pengadilan federal AS menyatakan bahwa Google memiliki monopoli dalam pencarian. Selain itu, DOJ menuduh perusahaan mendominasi teknologi iklan online secara ilegal, sementara di Inggris, Google dituding menghambat persaingan.

“Saya menyadari bahwa kami menghadapi pengawasan di seluruh dunia. Ini datang seiring dengan ukuran dan kesuksesan kami. Ini adalah bagian dari tren yang lebih luas di mana teknologi kini berdampak pada masyarakat secara besar-besaran. Jadi, lebih dari sebelumnya, di momen ini, kita harus memastikan tidak teralihkan,” ucap Pichai.

Di tengah tekanan ini, pengembangan aplikasi Gemini menjadi prioritas utama Google. Aplikasi ini diproyeksikan menjadi produk yang dapat mencapai 500 juta pengguna, menyusul kesuksesan 15 aplikasi Google lainnya.

Meski persaingan dengan ChatGPT dan model AI generatif lainnya semakin sengit, Pichai optimistis terhadap Gemini. Dalam presentasinya, dia menunjukkan Gemini 1.5 sebagai yang terdepan dibandingkan kompetitor. “Dalam sejarah, Anda tidak selalu harus menjadi yang pertama, tetapi Anda harus mengeksekusi dengan baik dan benar-benar menjadi yang terbaik di kelasnya sebagai produk. Saya pikir itulah esensi dari tahun 2025,” tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus