Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini para ilmuwan sedang mengembangkan teknologi berbasis otak manusia yang disebut dengan organoid intelligence (OI). Melansir Scitech Daily, OI diklaim akan lebih canggih daripada artificial intelligence (AI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknologi OI akan dikembangkan menjadi sebuah kecerdasan buatan yang berbasis dari otak manusia sehingga hal ini akan menjadi sebuah pengembangan teknologi yang revolusioner, khususnya dalam pengembangan kecerdasan buatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam mengembangkan OI, para ilmuwan akan melakukan penelitian terhadap otak manusia di sebuah laboratorium dan mencoba membuat model serta mengembangkannya menjadi sebuah hardware biologis.
Merujuk laporan yang dimuat dalam laman Frontiers, dengan mendasarinya pada otak manusia, kecerdasan buatan ini akan menawarkan sebuah kemajuan dalam bidang biokomputasi dengan kebutuhan energi yang lebih rendah.
“AI sudah tergolong canggih karena dapat menjawab pertanyaan dan menulis puisi, serta lirik lagu. Namun, OI akan jauh melampaui AI,” kata Thomas Hartung, ilmuwan dari Johns Hopkins, seperti dilansir dari Psypost.
Walau begitu, OI masih butuh waktu untuk dikembangkan lebih jauh supaya kecerdasan buatan ini dapat bekerja mendekati kinerja otak manusia.
EIBEN HEIZIER
Pilihan Editor: Mengenal Apa itu Artificial Intelligence dan Contohnya