Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Google meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengiklan membuat konten yang dihasilkan AI dengan menggunakan teknologi yang sama dengan chatbot Bard. Peluncuran itu mengonfirmasi laporan awal tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Google, dalam postingan blog sebagaimaan dikutip Engadget, 8 November 2023, mengumumkan bahwa fitur itu kini tersedia dalam versi beta pada produk periklanan Google Performance Max, yang memungkinkan pengiklan AS membuat dan menskalakan aset teks dan gambar untuk kampanye menggunakan AI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Performance Max sudah menjadi produk bertenaga AI yang berfungsi di beberapa produk Google, termasuk Youtube, penelusuran, display, dan lainnya. Fitur ini mengoptimalkan iklan dengan menganalisis data kinerja, dan fitur baru melengkapinya dengan menggunakan AI untuk membantu pembuatan aset.
Seperti yang dikatakan Google, fitur-fitur ini akan memungkinkan pengiklan dengan cepat membuat aset yang dipersonalisasi dan berkualitas tinggi di berbagai platform Google.
“Variasi aset adalah unsur utama keberhasilan kampanye Performance Max,” tulis Pallavi Naresh dari Google. "Anda telah memberi tahu kami bahwa membuat dan menskalakan aset dapat menjadi salah satu bagian tersulit dalam membangun dan mengoptimalkan kampanye lintas saluran. Sekarang, Anda dapat membuat aset teks dan gambar baru untuk kampanye Anda hanya dengan beberapa klik."
Sama seperti Bard atau ChatGPT, pengguna memberikan perintah ke AI, dan fitur itu menciptakan gambar dan teks unik untuk setiap bisnis. Pemasar dapat meninjau dan mengedit aset apa pun yang dibuat oleh sistem sebelum dipublikasikan. Ini dapat digunakan untuk membuat versi iklan yang sama, atau membuat iklan baru dari awal.
Semua citra yang dihasilkan AI berisi tanda air yang terlihat dan diberi tag. “Kami juga memiliki batasan untuk mencegah sistem kami terlibat dengan permintaan yang tidak pantas atau sensitif atau menyarankan materi iklan yang melanggar kebijakan,” tulis Naresh.
Fitur ini akan membantu pemasar membuat materi iklan dengan lebih cepat, sekaligus membantu Google memposting iklan tersebut dan menghasilkan uang dengan lebih cepat. Dalam hal ini, fitur ini merupakan kasus penggunaan AI yang sempurna untuk Google, yang menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari iklan.
Sistem baru ini saat ini masih dalam versi beta dan hanya tersedia di AS, namun diperkirakan akan diluncurkan lebih luas pada akhir tahun 2023.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.