Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Platform layanan kesehatan Halodoc meluncurkan aplikasi Bidanku pada hari ini, Kamis, 3 Februari 2022. Aplikasi ini membantu bidan di Indonesia memaksimalkan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikembangkan sejak pertengahan 2021, aplikasi Bidanku telah digunakan oleh bidan-bidan di berbagai wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jonathan Sudharta, CEO & Co-Founder Halodoc, mengatakan dengan populasi penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa, akses layanan kesehatan masih menjadi tantangan bagi masyarakat di berbagai wilayah.
“Peranan bidan dalam bantu jaga kesehatan Ibu dan Anak juga menjadi sangat penting di tengah kondisi penyebaran jumlah dokter dan fasilitas kesehatan yang belum merata di Indonesia,” ujar Jonathan dalam pemaparannya secara daring, Kamis.
Emi Nurjasmi, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), mengungkapkan pentingnya implementasi teknologi kesehatan dalam mendukung kualitas bidan guna mewujudkan Indonesia Sehat 2045.
Di Indonesia tercatat ada 5,5 juta ibu hamil dan 80 persen di antaranya dipantau oleh bidan. “Platform digital akan mempermudah tugas bidan, memberikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan secara real time,” ujar Emi.
Menurutnya, peran bidan unik dan spesifik, hanya seputar ibu, bayi dan balita. Bidan ada hingga daerah terpencil dan dekat dengan masyarakat desa. Bisa dikatakan merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan.
Ia mengharapkan adanya pelatihan-pelatihan agar para bidan tetap terjaga kualitasnya. Dengan adanya aplikasi ini, bisa membantu bidan yang berkarya di pelosok. Lebih jauh, Emi mengharapkan materi yang ada pada aplikasi terus diperbaharui, agar bidan di tempat terpencil tetap bisa mengunduh materi yang baru.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Hasto Wardoyo, turut menyambut gembira adanya aplikasi ini. Menurutnya, di Indonesia ada sekitar 74 ribu desa dan bidan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan karena jumlahnya besar. “Mereka memiliki izin untuk antenatal care, edukasi terkait KB, memantau kondisi sampai ibu hingga melahirkan,” ujarnya.
Menurutnya, hanya bidan yang bisa mengambil peran itu karena mereka sangat dekat dengan masyarakat, bahkan dokter sekalipun masih sangat terbatas untuk bisa menjangkau masyarakat di daerah.
Bidanku memiliki tiga fitur utama. Pertama, fitur pengingat pasien otomatis dan ringkasan kesehatan untuk meningkatkan dan memantau kunjungan kembali pasien, sehingga mengurangi kemungkinan kehamilan berisiko tinggi yang tidak diketahui, memantau keberlanjutan kontrasepsi sebagai bagian dari program Keluarga Berencana (KB), serta mengetahui keberlanjutan imunisasi.
Kedua, manajemen pasien untuk mempermudah administrasi bidan dalam satu klik. Fitur ini mendigitalisasi perawatan kesehatan keluarga dari kehamilan hingga imunisasi.
Dan ketiga adalah in-app education library. Fitur ini untuk membantu bidan dalam melakukan edukasi pasien dengan cara yang lebih interaktif. Fitur ini dikembangkan berdasarkan fakta bahwa bidan memiliki peran penting dalam mengedukasi pasien, sehingga materi edukasi yang interaktif akan membantu pasien memahaminya lebih baik.
Baca:
Kominfo Gandeng Halodoc di Aplikasi PeduliLindungi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.